spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kronologi Kematian Bayi 6 Bulan di RSUD AWS, Keluarga Duga Kelalaian Medis, Gugat Rumah Sakit

SAMARINDA – Muh Yamin, paman bayi Nadifah yang meninggal di RSUD AWS Samarinda pada Jumat (28/6/2024), angkat bicara terkait kronologi kejadian dan rencana keluarga untuk menempuh jalur hukum.

Muh Yamin menjelaskan kronologi tersebut saat pagi hari ketika Nadifah, bayi yang masih berumur 6 bulan itu, dibawa ke Klinik BOAC Samarinda karena mual dan muntah. Setelah diberikan obat observasi, kondisinya membaik dan dia dibawa pulang.

“Setelah sholat Jumat, kondisi Nadifah memburuk. Kami membawanya ke RS SMC, namun dalam perjalanan kami melihat RS Qureta Ayun dan diarahkan ke RSUD AWS karena dianggap memiliki peralatan yang lebih lengkap,” ujar Muh Yamin.

“Sore hari, kami tiba di RSUD AWS pukul 18.55. Nadifah sempat ditaruh di ruang samping informasi. Upaya pemasangan infus gagal,” sambungnya.

“Malam hari, kondisi Nadifah pucat dan kritis. Dokter jaga melakukan CPR dan pompa jantung, namun tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pukul 21.39 WITA,” tambahnya.

Yamin menduga kelalaian medis menjadi salah satu penyebab kematian Nadifah. Ia menyoroti beberapa hal, seperti lambatnya penanganan awal. Nadifah dibiarkan menunggu di IGD selama beberapa jam sebelum mendapatkan penanganan intensif.

BACA JUGA :  Pasar Murah Gemoy di Samarinda Utara Diserbu Warga, Sembako Murah Jadi Incaran

Upaya pemasangan infus yang berlangsung selama berjam-jam tidak berhasil, sehingga Nadifah tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Selain itu, terkesan ada miskomunikasi dan kebingungan di antara tim medis dalam menangani pasien.

“Awalnya BOAC merekomendasikan SMC, namun di perjalanan berubah menjadi RSUD AWS,” imbuhnya.

Yamin tidak puas dengan penjelasan dan pelayanan rumah sakit. Ia berencana menempuh jalur hukum untuk mendapatkan kejelasan penyebab kematian Nadifah, memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, dan memperjuangkan hak-hak keluarga Nadifah.

Yamin berharap keluarga lain yang mengalami kejadian serupa di RSUD AWS Samarinda berani bersuara dan memberikan dukungan. Ia yakin dengan kebersamaan, mereka dapat mencari keadilan bagi anak-anak tercinta.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di RSUD AWS Samarinda. Penting juga bagi masyarakat untuk berani berbicara dan mencari keadilan jika mereka merasa dirugikan oleh layanan kesehatan.

Penulis: Dimas
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img