TENGGARONG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Kartanegara (Kukar), terus melakukan evaluasi tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kukar 2024. Salah satu strategi yang dianggap paling efektif, dengan memaksimalkan peran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam sosialisasi langsung ke masyarakat di wilayah masing-masing.
Komisioner KPU Kukar, Mochammad Amin, menyebutkan bahwa luasnya wilayah Kukar, menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Oleh karena itu, keterlibatan PPK dalam kegiatan sosialisasi dinilai lebih efektif, dibandingkan jika hanya dilakukan oleh KPU Kukar secara langsung.
“Ya, kita evaluasi lagi. Salah satunya yang menurut kami efektif adalah dengan memaksimalkan PPK dalam sosialisasi agar lebih menyentuh masyarakat di masing-masing wilayah,” ujar Amin, Rabu (29/1/2025).
Ia mengungkapkan, pada Pilkada 2024, angka partisipasi pemilih di Kukar mengalami peningkatan signifikan dibandingkan Pilkada 2020. Jika sebelumnya hanya mencapai 56 persen, kini naik menjadi 70,96 persen berdasarkan hasil rekapitulasi.
Meski demikian, KPU Kukar tetap berupaya agar angka tersebut terus meningkat pada pemilihan berikutnya. Strategi yang digunakan adalah memastikan setiap kecamatan memiliki pendekatan yang sesuai dengan karakteristik masyarakatnya.
“Supaya target masing-masing kecamatan tercapai, mereka harus tahu segmen pemilihnya. Misalnya, ada yang lebih efektif dengan kegiatan jalan sehat, atau fokus pada pemuda, pelajar, dan komunitas tertentu,” tambahnya.
Amin juga menyebutkan bahwa pada pilkada sebelumnya, partisipasi pemilih lebih rendah, salah satunya dikarenakan pandemi COVID-19 dan terbatasnya pilihan kandidat. Sementara pada Pilkada 2024, situasi berbeda karena masyarakat sudah lepas dari pandemi dan pemilu berlangsung bersamaan dengan Pilgub Kalimantan Timur (Kaltim). Sehingga menarik lebih banyak pemilih untuk datang ke TPS.
“Kita berharap angka partisipasi pemilih bisa terus meningkat di pemilu mendatang,” tutupnya. (Adv)
Penulis : Muhammad Rafi’i