spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

KPM Tanam 300 Bibit Bakau, Libatkan DLH Paser Atasi Kerusakan Hutan di Pesisir Desa Modang

PASER – Komunitas Peduli Mangrove (KPM) Kabupaten Paser menanam 300 pohon bakau, dalam rangka memperingati Hari Mangrove Internasional, di Desa Modang, Kecamatan Kuaro, Rabu (26/72023).

Kegiatan ini melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, serta puluhan pelajar yang berlangsung di Persemaian Mangrove Komunitas Peduli Mangrove.

Ketua KPM Kabupaten Paser, Abdul Azis mengatakan, mangrove merupakan tumbuhan yang keberadaannya sangat penting dalam ekosistem lingkungan. “Karena hutan mangrove memiliki banyak fungsi bagi kehidupan, baik dari segi fisik, biologi, dan ekonomi,” terangnya.

Banyaknya alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak, membuat pihaknya tergerak untuk mengembangkan pohon mangrove. “Jadi kami perjuangkan di Modang ini tidak ada lagi kegiatan jual beli lahan mangrove,” terang Azis.

Ia menilai, mangrove merupakan hak komunal yang perlu dilestarikan bersama sehingga perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Penanaman pohon bakau yang dilakukan hari ini, kata Azis merupakan langkah awal dalam melestarikan hutan mangrove.

BACA JUGA :  Tertinggi se-Kaltim, 95 Anak di Paser Tercatat Hamil di Luar Nikah

“Jadi siapa saja yang ingin terlibat baik itu warga maupun lainnya, kami membuka diri. Apalagi bibit mangrove yang tersedia saat ini sekitar 25 ribu pohon, tidak hanya di tanam di Desa Modang melainkan pada wilayah lainnya juga,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Hutan Tropis (YHT) Earthworm Foundation Kaltim, Bahrun mengatakan, dalam 10 tahun terakhir di Indonesia mengalami kerusakan hutan mangrove. Salah satunya di Provinsi Kaltim.

“Kondisi tersebut sangat memprihatinkan, karena kurangnya kesadaran masyarakat pesisir mengenai fungsi hutan mangrove menjadi salah satu penyebabnya,” terangnya.

Hal tersebut dapat dibuktikan dari kerusakan hutan mangrove di sekitar Teluk Adang dan sekitarnya, yang pada umumnya disebabkan penebangan dan alih fungsi lahan menjadi tambak, juga penambangan batubara.

Terkhusus untuk Desa Modang, kawasan hutan mangrove masih relatif baik. Sehingga perlu diupayakan menjaga kelestarian juga rehabilitasi kawasan terbuka. “Sudah seharusnya berperan aktif dalam memperbaiki kerusakan hutan mangrove dengan cara penanaman kembali,” ujarnya.

Selain itu, Komunitas Peduli mangrove Kabupaten Paser diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hutan mangrove. Serta membantu melindungi hutan mangrove, dengan melibatkan masyarakat dan stakeholder lainnya.

BACA JUGA :  Dugaan Penyalahgunaan Wewenang, Sekretaris TP-PKK Paser: Namanya Juga Tahun Politik

“Salah satunya dengan melaksanakan penanaman pohon mangrove di kawasan mangrove Desa Modang,” ungkap Bahrun.

Giat yang dilaksanakan ini, bertujuan merehabilitasi area lahan terbuka di hutan Mangrove Desa Modang dan sekitarnya. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove serta bagaimana cara melestarikan mangrove.

“Harapan kita ke depan semoga bisa lebih maju, dan program-program konservasi bisa dilakukan di sini dengan harapan pemerintah daerah juga bisa mensupport,” tutupnya. (bs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img