spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kota Nusantara Tumbuhkan Investasi Daerah Terdekat

NUSANTARA – Kota Nusantara memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investasi di daerah terdekat, seperti Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sebagai daerah asal dan mitra ibu kota Indonesia itu.

“Investor banyak melirik daerah terdekat Kota Nusantara untuk berinvestasi,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila, di Penajam, Minggu.

Pertumbuhan investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai bergerak positif seiring ditetapkan Kecamatan Sepaku wilayah di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu, sebagai kawasan inti pusat pemerintahan ibu kota Indonesia.

“Tahun lalu capaian investasi berada di angka 145 persen dari target,” katanya.

Capaian investasi tersebut dipicu dengan keberadaan Kota Nusantara, kata dia lagi, berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) mencatat sebagian besar investor menanamkan modal kepada tiga perusahaan terbesar dengan terdata total investasi mencapai Rp1 triliun.

Pemilik modal diharapkan semakin tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga meningkatkan pendapatan kabupaten dan menumbuhkan perekonomian lokal.

Sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (online single submission/OSS), kata dia lagi, ikut menimbulkan kepercayaan investor dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi karena adanya transparansi.

“OSS juga dapat ketahui realisasi penanaman modal yang tercatat, karena setiap tiga bulan perusahaan buat laporan tunjukkan realisasi investasi,” katanya pula.

Total penanaman modal sejak Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai kawasan pusat Kota Nusantara, yakni pada 2022 hingga 2024 tercatat di Dinas PMPTSP Kabupaten Penajam Paser Utara lebih kurang Rp6,61 triliun.

Investasi pada 2022 mencapai Rp1,35 triliun atau 52,11 persen dari target Rp2,6 triliun, pada 2023 mencapai Rp1,63 triliun atau 81,85 persen dari target Rp2 triliun dan pada 2024 mencapai Rp3,62 triliun atau melampaui target Rp2,5 triliun.

Investasi tersebut dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) yang berasal dari Singapura, Malaysia, Seychelles (Afrika Timur), dan Tiongkok, demikian Nurlaila. (ANT/MK)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img