TENGGARONG – Sejak kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Kaltim pertengahan Maret 2020, Lapas Wanita Kelas IIA Samarinda yang terletak di Tenggarong, Kutai Kartanegara, berhasil zero kasus hingga 2020 berakhir. Namun keadaan mulai berubah pada 2021 ini, karena nyaris separuh penghuninya terkonfirmasi positif.
Lapas Wanita Kelas IIA Samarinda terletak di eks RSUD AM Parikesit Tenggarong di Jalan Imam Bonjol, Tenggarong. Per Februari ini diisi 364 warga binaan perempuan atau WBP dari 6 daerah di Kaltim. Menurut rencana, lapas bakal berganti nama menjadi Lapas Wanita Kelas 2A Tenggarong karena lokasinya di Kota Raja.
Kepala Lapas Wanita Kelas 2A Samarinda, Sri Astiana, menjelaskan bahwa sejak pandemi Covid-19, tak satu pun petugas dan WBP terkonfirmasi positif. Namun pada Januari 2021, satu WBP dilaporkan mengalami gejala sesak napas. Setelah dilakukan rapid test, WBP tersebut dinyatakan reaktif.
DOWNLOAD KORAN DIGITAL MEDIA KALTIM
“Saat WBP ini dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis dan swab test, hasil yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19,” ungkap Sri Astiana, Kamis (25/2/2021).
Setelah hasil swab test terungkap, pihak rumah sakit menyarankan WBP tersebut mengikuti isolasi di Wisma Atlet Tenggarong Seberang selama 14 hari. Selama dua pekan isolasi, WBP mendapat penjagaan petugas keamanan. Ia dinyatakan sembuh pada 8 Februari 2021 setelah hasil pengujian mengonfirmasi negatif Virus Corona.
WBP ini akhirnya kembali ke lapas namun tidak digabungkan dengan ruangan sel WBP lainnya. Melainkan di sel isolasi khusus yang bersebelahan langsung sel WBP lain dan kamar penjagaan petugas lapas.
Tuntas kasus tersebut, pertengahan Februari 2021 muncul lagi WBP dengan gejala sesak napas. Saat dilakukan tes antigen, WBP tersebut juga dinyatakan reaktif. Selanjutnya dilakukan isolasi kembali di sel khusus yang terpisah dengan WBP lain.
“Kami melakukan kebijakan tracing siapa saja WBP yang saling kontak, termasuk petugas. Selanjutnya kami melaksanakan tes antigen dan swab test ke seluruh warga binaan, termasuk semua petugas lapas secara berjenjang,” urai Sri.
Seluruh 364 warga binaan dilakukan pengujian. Dan beberapa saat kemudian, dinyatakan 135 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan satu kasus positif lain adalah petugas lapas. Si sipir kini melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Dalam pekan ini kemungkinan sudah kembali berdinas namun hanya untuk area lobi lapas.
Sebanyak 135 WBP positif Covid-19 tersebut saat ini menjalani isolasi di Lapas Khusus Anak (LPKA) Lapas II Samarinda di Tenggarong yang masih cukup lowong. Sedangkan WBP lainnya yang negatif Virus Corona, bertahan di Lapas Wanita Kelas IIA Samarinda.
Dengan situasi saat ini, sementara kunjungan keluarga atau kerabat WBP di Lapas Wanita Kelas IIA Samarinda tak diberlakukan. Sebagai pengganti, izin hanya diberikan untuk komunikasi via panggilan video yang difasilitasi petugas lapas.
Merebaknya kasus Covid-19 di lapas menjadi sinyal bahaya bagi WBP. Apalagi penanganannya bakal sangat sulit. Menerapkan protokol kesehatan pun begitu sukar mengingat kondisi lapas yang hanya memiliki satu blok dengan sembilan kamar. Masing-masing kamar dengan kasur bertingkat, ditempati WBP 40—50 orang. “Sangat sulit melakukan sosial distancing di lapas ini,” pungkasnya. (kk)