PASER – Baru saja diresmikan, pada 3 Maret 2023 lalu, oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, kondisi halte sungai di Desa Muara Pasir, Kecamatan Tanah Grogot, sudah ambruk. Kesusakan itu terjadi diduga pada Juni 2023 lalu.
Kepala Desa Muara Pasir, Yahya menuturkan, halte sungai itu belum diserahkan asetnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser dan Pemerintah Desa (Pemdes) Muara Pasir. Sehingga pihaknya tidak dapat menganggarkan perbaikan halte sungai.
“Sudah disampaikan ke Dishub (Dinas Perhubungan) Paser untuk menindaklanjuti ke Kementerian Perhubungan,” katanya, saat ditemui belum lama ini.
Dikonfirmasi, Kepala Dishub Kabupaten Paser, Inayatullah menjelaskan, halte sungai tersebut dibangun oleh Kementerian Perhubungan melalui Balai Pelaksana Transportasi Darat (BPTD) yang berkantor di Kota Balikpapan.
Ia menambahkan, saat pembangunan dananya bersumber dari aspirasi jalur politik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yaitu Irwan. Dishub Kabupaten Paser telah berkoordinasi ke BPTD terkait ambruknya halte tersebut.
“Untuk konfirmasi hasil laporan ini belum saya terima dari staf saya yang melaporkan halte tersebut ke BPTD,” jelasnya.
Sampai saat ini diungkapkannya bahwa belum ada serah terima dari BPTD ke Dishub Kabupaten Paser untuk halte tersebut. Sehingga Dishub juga tidak bisa menganggarkan untuk pemeliharaan atau perbaikan.
Sekadar diketahui, sebagian masyarakat di Kabupaten Paser masih memilih moda transportasi sungai. Hal inilah menjadi dasar dibangunnya tiga halte sungai di wilayah selatan Kaltim ini sejak 2021.
Selain berada di Desa Muara Pasir juga terdapat halte sungai yang dibangun di Desa Senaken dan Pasir Belengkong. Diketahui, halte sungai yang ada ini diperuntukkan naik turun penumpang. Hanya untuk kapal berukuran 7 Gross Ton (GT), dikhususkan untuk angkutan penumpang. (bs)
