Sebagian orang sering mengidentikan kucing liar sebagai makhluk yang kotor, kadang mengganggu, atau malah penyebar penyakit sehingga layak diusir atau bahkan dimusnahkan. Beberapa warga Bontang justru berpikiran sebaliknya. Sama seperti makhluk lain, bagi Komunitas Peduli Kucing Bontang, si meong punya hak untuk disayangi dan dipelihara.
Sejak terbentuk 2017, komunitas ini rutin menggelar kegiatan pemberian makanan (feeding) kucing liar yang tersebar di Kota Taman. Seperti yang terlihat Sabtu (10/4/2021) kemarin, komunitas ini menggelar kegiatan di tiga lokasi. Yakni bekas Pasar Rawa Indah, tempat pembuangan sampah Rawa Indah dekat SMPN 7 Bontang, serta di rumah kucing yang lokasinya dirahasiakan oleh komunitas.
Ketua Peduli Kucing Bontang, Naufal Farigantara mengatakan, feeding sebenarnya rutin dilakukan setiap hari oleh anggota komunitas. Untuk mempertemukan seluruh anggota sekaligus ajang silaturahmi, dibuatlah acara feeding bersama. “Sebulan dua kali. Di minggu kedua dan minggu keempat,” ujarnya.
Langkah ini, sambung Naufal, bertujuan untuk menunjukan pada masyarakat bahwa ada yang peduli dengan keberadaan kucing liar di Bontang.
Dikatakan, kepedulian anggota komunitas makin tinggi begitu banyak video atau foto di medsos, yang menggambarkan orang dengan sengaja melakukan kekerasan, bahkan tega membunuh kucing.
Walau sudah terorganisir, tambah Naufal, hingga kini komunitas mereka belum memiliki donatur tetap. Harapannya, ada warga masyarakat Bontang yang terdorong untuk ikut peduli dengan langkah komunitas ini.
Dikatakan pula, aktivitas anggota komunitas tak terbatas pada feeding bersama seperti yang dilaksanakan Sabtu ini. Komunitas Peduli Kucing Bontang juga merupakan wadah berbagi informasi tentang kucing, konsultasi kesehatan kucing, dan sebagainya. (bms)