spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Komunikasi Multikultural Milenial di Era Normal Baru; Pola Komunikasi Multikultural dan Perubahannya pada Era Normal Baru

Seperti yang kita ketahui bahwa Pandemi Covid-19 telah ditetapkan sebagai Pandemi karena memiliki jangkauan penyebaran yang sangat luas di dunia dan Indonesia salah satunya.

Dengan adanya upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan Organisasi Internasional untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19 ini dan tentunya hal tersebut mempengaruhi pola kehidupan  bermasyarakat termasuk dalam pola berkomunikasi dengan masyarakat lainnya.

Banyak peneliti yang meneliti apakah pola komunikasi masyrakat selama masa Pandemi berubah atau tidak, berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah yang pastinya akan ter-realisasikan kedalam sistem sosial sehingga mempengaruhi komunikasi sosial yang memiliki akibat dari adanya pengaplikasian aturan tersebut.

Seperti yang kita tau bahwa komunikasi sosial di masyarakat berpola seperti biasanya yang kita rasakan, rasanya seperti komunikasi sosial dalam masyarakat dapat terbangun karena adanya interaksi secara langsung antar individu.

Namun, dengan adanya pandemi seperti sekarang ini, komunikasi didalam masyrakat dapat dikatakan mengalami perubahaan karena adanya peraturan yang diberlakukan pemerintah dinilai memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19. Tentu saja karena beberapa faktor terkait memiliki dampak dari cara masyarakat dalam menjalin komunikasi sosial dengan masyarakat lainnya.

Menurut teori perubahan sosial yang dikenalkan oleh E.M. Rogers dan F. Floyd Shoemaker, perubahan sosial merupakan suatu proses yang terjadinya perubahan struktur dan fungsi dalam sosial. Struktur suatu sistem terdiri dari berbagai status baik individu maupun kelompok-kelompok secara teratur.

Dapat dikatakan bahwa struktur dalam sistem sosial tersebut memiliki fungsi untuk menjelaskan status-status setiap individu untuk menjalankan seperangkat peranan atau perilaku nyata. Roger juga berpendapat bahwa perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat sangatlah berkaitan dengan keberadaan komunikasi dalam masyrakat.

BACA JUGA :  RSUD Taman Husada Buka Lowongan 12 Nakes Covid-19

Dengan menggunakan referensi dari salah satu Jurmal Penelitian yang saya gunakan sebagai dasar Artikel saya yang dilakukan oleh Marceline Martinloi, J.P.M Tangkudung, dan Stefi H. Harilama. Pola Komunikasi selama masa pandemi Covid-19 sebagai berikut:

  • Invensi, yaitu proses dimana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan. Ide-ide baru secara umum yang diciptakan dan dikembangkan di masa pandemi covid-19 merupakan kebijakan-kebijakan baru yang diciptakan oleh pemerintah yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dari aturan tersebut berkembang terus dengan melihat situasi yang terjadi, berupa social distancing yang kemudian istilahnya diganti dengan physical distancing, new normal yang saat ini diberlakukan. Ide-ide yang diciptakan oleh masyakat juga ada berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dimana ide-ide tersebut adalah masyarakat menambah profesi kerja baru guna menambah penghasilan karena tuntutan ekonomi. Kemudian karena masa pandemi masyarakat lebih lagi memperhatikan akan pola kesehtan mereka, kalau dahulu hanya menganggap kesehatan hanya nasib baik saja, tapi sekarang lebih dijaga dengan berolahraga.
  • Difusi yaitu proses dimana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial sehingga mempengaruhi komunikasi sosial dan akan terlihat perbedaan komunikasi sosial sebelum dan sesudah pandemi covid-19 karena adanya batasan yaitu aturan yang mengikat. Contoh berbicara dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, menjaga jarak minimal satu meter dll. Selanjutnya dengan adanya ide-ide baru yang diciptakan oleh masyarakat dinilai mempengaruhi komunikasi sosial juga. Karena ketika masyarakat yang membuka usaha online yaitu online shop mengalami interaksi dengan masyarakat lainnya lewat penjualan yang ada dengan menggunakan media sosial. Ide masyarakat selanjutnya yaitu berolahrga bersama, menjaga pola hidup sehat merupakan juga salah satu cara kita melawan virus corona yang ada, dengan berolahraga bersama terjadi interaksi dengan masyarakat lain yang dapat dijangkau.
  • Konsekuensi yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Pengadopsian inovasi melaui lima tahap yaitu; (1) Tahap pengenalan, (2) Tahap persuasi, (3) Tahap keputusan, (4) Tahap implementasi, (5) Tahap konfirmasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat. Oleh karena itu perubahan sosial merupakan akibat komunikasi sosial. Berdasarkan penelitian, masyarakat dinilai memilih mengadopsi inovasi atau gagasan karena telah melalui lima tahapan tersebut. Secara umum dalam bentuk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah guna mencegah menularnya virus corona atau covid-19 dan untuk inovasi yang dibuat oleh masyarakat dikarenakan keadaan ekonomi dan pola hidup yang sehat.
BACA JUGA :  Warganet Keluhkan Internet Indihome dan Telkomsel yang Masih Lemot

Menurut hasil dari jurnal penelitian diatas dalam menentukan pola komunikasi multikultural selama masa Pandemi Covid-19 dapat disimpulkan bahwa memang keadaan komunikasi sosial selama masa Pandemi Covid-19 mengalami perubahan yang signifikan dan tentunya ada beberapa faktor juga yang mempengaruhi perubahaan yang terjadi, contohnya adanya peraturan dari pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19.

Dan menurut penulis, salah satu komponen yang sangat penting dalam berubahnya pola komunikasi multikultural selama pandemi ini adalah Teknologi, sebagaimana kita ketahui bahwa kehidupan berkomunikasi dalam masyarakat. Dikutip dari Computer Weekly, dalam masa new normal ini juga terdapat dampak yang menyebabkan efek jangka pendek, menengah, dan panjang akibat pandemi Covid-19 terhadap penggunaan teknologi.

Pada jangka pendek, inisiasi work from home (WFH) serta anak belajar dari rumah memberikan tekanan pada orang secara global unrtuk terbiasa menggunakan peralatan IT serta koneksi internet. Terbukti pula banyak software yang mengalami peningkatan jumlah download untuk memudahkan pertemuan seperti Skype atau Zoom. Jika sebelumnya terdapat tekanan dalam menjalankan WFH atau e-learning, kini orang-orang sudah jauh lebih terbiasa melakukannya.

BACA JUGA :  Membaca Hasil Survei

Lebih jauhnya, kita belum tahu pasti ke mana efek pandemi Covid-19 membawa kita. Yang jelas, sudah sangat jelas menunjukkan bahwa teknologi makin berperan di era sekarang. Kita tentu tidak mampu menolak ataupun menahan perkembangan dari teknologi ini. Diakhir kata, karena hal ini memiliki dampak yang negatif dan positif dilihat dari sisi Komunikasi Sosial maka alangkah lebih baik jika setiap individu dapat memilah bagaimana mengelola komponen yang sangat berpengaruh dalam Pola Komunikasi Multikultural Milenial di Era Normal Baru seperti sekarang ini. (**)

Oleh: Dhaifa Salsabila; Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Mulawarman

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img