SAMARINDA – Politeknik STIA LAN Jakarta setiap tahun sesuai fungsinya selalu mengadakan kegiatan rutin terkait kebijakan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Tahun ini fokus melakukan kajian mengenai bagaimana implementasi pembangunan pro ekonomi hijau yang dilaksanakan Pemprov Kaltim.
Kunjungan kajian mengenai model implementasi kebijakan pembangunan pro hijau dalam menyonsong transformasi digital di lingkup Pemprov Kaltim ini dipimpin Koordinator Tim Politeknik STIA LAN Jakarta Hidayaturahmi. Ikut mendampingi anggota tim, Ratri Istania dan Aulia Rahmawati.
Rombongan diterima Plt Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim H Suriansyah didampingi Plt Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Biro Adpim Setdaprov Kaltim M Huseni Labib serta perwakilan Dinas Sosial Kaltim dan Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim, di Ruang Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim, Jumat (13/5/2022) .
Suriansyah mengucapkan selamat datang di Benua Etam dan memberikan apresiasi kepada tim Politeknik STIA LAN Jakarta, yang melakukan kajian mengenai model implementasi kebijakan pembangunan pro hijau dalam menyongsong transformasi digital di lingkup Pemprov Kaltim.
Dikatakan, pembangunan ekonomi hijau atau ekonomi yang rendah karbon akan mewujudkan kondisi masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan sosial mengurangi resiko lingkungan dan kerusakan ekologi, dan itu sudah masuk dalam misi ke 4 berani untuk Kalimantan Timur berdaulat yaitu berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia diwakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menandatangani perjanjian pembayaran berbasis kinerja program pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan atau Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) bersama Bank Dunia (World Bank).
“Objek dari kesepakatan itu untuk hutan Kaltim. Dimana, Kaltim menjadi satu-satunya provinsi terpilih di Indonesia untuk program penyelamatan hutan dari deforestrasi dan degradasi hutan. Kaltim harus mampu mengurangi 22 juta ton emisi gas rumah kaca selama lima tahun ke depan,” tandas Suriansyah.
Hidayaturahmi, mengatakan tim Politeknik STIA LAN Jakarta berkunjung ke Kantor Gubernur Kaltim terkait kajian mengenai bagaimana implementasi dari kebijakan yang pro ekonomi hijau.
“Sejauh ini, kami melihat perkembangan di Provinsi Kaltim yang sangat luar biasa komitmennya terkait isu-isu bagaimana menjaga lingkungan yang berbasis wawasan lingkungannya hijau. Dan setelah kami datang langsung ke sini, benar-benar kami melihat secara langsung bagaimana Provinsi Kalimantan Timur banyak memberikan bukti yang nyata,” ungkap Hidayaturahmi kepada Tim Publikasi Biro Adpim Setda Prov Kaltim. (hms/adv/diskominfo kaltim)