BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melaksanakan verifikasi lapangan secara hybrid terkait evaluasi Kota Layak Anak (KLA). Pemerintah Kota Bontang memiliki komitmen dalam implementasi menuju kota layak anak.
Wali Kota Bontang, Basri Rase mengatakan komitmen pemerintah Kota Bontang implementasi kota layak anak. Beberapa aturan dikeluarkan untuk berpihak dan ramah pada anak seperti tanpa adanya iklan rokok.
Basri menambahkan bahwa pemerintah memberikan ruang-ruang untuk ramah anak sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada anak dari bagian generasi masa depan.
“Kami Pemkot berkomitmen dalam melaksanakan kota layak anak. Dari tempat kerja, tempat-tempat ibadah dan ruang publik lainnya,” kata Basri, Selasa (6/6/2023) di pendopo rumah jabatan wali Kota Bontang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Bontang, Bahauddin menyebutkan ada lima klaster dalam pelaksanaan implementasi Kota Layak Anak seperti hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan dan pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta perlindungan khusus.
Selain itu, Bahauddin mengatakan dalam implementasi KLA di Kota Bontang mengacu pada beberapa peraturan daerah seperti Perda kawasan tanpa asap rokok yang sudah ada sejak tahun 2012 hingga Perwali mengenai pembentukan dan tugas UPTD Perlindungan perempuan dan anak.
“Perwali mengenai perlindungan perempuan dan anak. Kita ada UPTD perlindungan perempuan dan anak,” kata Bahauddin.
Bahauddin melanjutkan pihaknya juga telah mengusulkan mengenai Perwali mengenai perkawinan anak dan sekolah ramah anak yang hingga saat ini masih dalam proses pembahasan.
“Beberapa kegiatan dilaksanakan termasuk konvensi hak anak yang dilakukan secara berkala dan terakhir dilaksanakan di Puskesmas,” jelas Bahauddin. (adv/yah)
