TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih menyambut kedatangan rombongan Kementerian Lingkungan Hidup Inggris yang berkunjung ke Kabupaten Berau, di Rumah Jabatan Bupati Berau, kemarin (22/7/3023).
Silaturahmi tersebut dalam rangka menguatkan dan mengoptimalkan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah pesisir.
Bupati Berau Sri Juniarsih menerima tamu dari Pemerintah Kerajaan Inggris yang didampingi Yayasan Kosenvasi Alam Nusantara (YKAN), tujuannya untuk meyakinkan kalau di Berau memang ada upaya untuk menjaga hutan dan melestarikan mangrove.
“Ini merupakan program prioritas kami. Karena mangrove dapat membantu untuk menurunkan emisi karbon dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Apalagi mereka akan membantu Pemkab Berau inisiatif program restorasi mangrove dan tambak berkelanjutan yang dikembangkan oleh Dinas Perikanan (Diskan) Berau dan YKAN yang disebut shrimp carbon aquaculture (Secure).
“Kami berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara membudidayakan udang tambak secara ramah lingkungan. Yang tadinya secara tradisional membutuhkan lahan yang luas bisa diperkecil dan dioptimalkan,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemkab Berau juga telah menerima dana kompensasi emisi karbon gas rumah kaca (GRK) tahap 1 dari World Bank atau Bank Dunia pada 2022 sebesar Rp 7,3 miliar.
Sementara, Mariski Nirwan Senior Manager Ketahanan Pesisir YKAN menjelaskan, pohaknyq memang sudah lama bekerja sama dengan Pemkab Berau mulai dari program kehutanan hingga kelautan. Yang mana saat ini fokus pada perlindungan ekosistem pengelolaan mangrove di pesisir.
“Kami datang bersama salah satu mitra pembangunan kami yakni, Pemerintah Kerajaan Inggris untuk berkunjung ke Berau ingin beraudiensi kepada Bupati Berau untuk memperkuat program dan kerjasama. Serta ingin mendengar langsung impresi dari Bupati Berau mengenai kerjasama tersebut,” ungkapnya.
Dijelaskannya, salah satu program mereka yakni tambak udang berkelanjutan yang saat ini mendampingi Kampung Pegat Betumbuk, Tabalar Muara dan Suaran. Juga mendukung ekowisata mangrove di Kampung Teluk Semanting.
Mereka menilai penyebab hilangnya mangrove di daerah pesisir lantaran pembukaan tambak udang. Sehingga pihaknya mencoba melindungi dengan tambak udang tapi juga komitmen terhadap lingkungan bisa terus ditingkatkan.
“Ke depan kami harap dukungan kerjasama dari kami, Pemkab Berau serta mitra pembangunan bisa diperkuat dan dioptimalkan untuk kesesuaian pembangunan di Berau,” harapnya. (mnz/dez)