TANJUNG REDEB – Upaya pengentasan blank spot di wilayah Kabupaten Berau yang tengah dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, didukung Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga.
Saga menilai, hadirnya pemerintah provinsi dalam mengentaskan wilayah tak terjangkau jaringan internet atau blank spot, merupakan langkah cepat mengatasi keluhan masyarakat.
Saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), akses internet menjadi usulan prioritas sejumlah kampung. “Mengatasi blank spot ini menjadi pekerjaan kita semua, baik dari Pemkab Berau, pemerintah provinsi hingga pusat,” ucap Saga, Sabtu (5/11/2022).
Diskominfo Kaltim sendiri pada tahun 2023 mendatang bakal membangun 60 Base Transceiver Station (BTS) tersebar di 4 kabupaten yakni Berau, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Mahulu. Saga mengharapkan, Berau mendapatkan lebih banyak pembangunan tower BTS.
“Saya sangat berharap sekali persoalan ini bisa segera diatasi. Apalagi Kabupaten Berau sudah dikenal sampai ke tingkat nasional, jadi masyarakatnya harus bisa mengenal dunia luar. Khususnya yang berada di perkampungan blank spot ini,” bebernya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menjelaskan, apabila suatu kampung memiliki potensi pariwisata yang baik, maka akses jaringan telekomunikasi wajib dihadirkan oleh pemerintah daerah.
“Masyarakat akan lebih mudah mempromosikan kampungnya dengan adanya jaringan, misal potensi wisatanya, atau produk apa saja yang bisa mereka perkenalkan lewat media sosial. Semua itu tidak akan bisa tanpa adanya jaringan telekomunikasi,” jelasnya.
Kendati demikian, Saga menyebut saat ini sudah era teknologi. Dalam meningkatkan perekonomian, kata dia, juga butuh teknologi. Lalu juga berkaitan dengan jaringan komunikasi.
“Kalau tidak ada akses jaringan internet, tentunya masyarakat akan terbatas. Perkonomian juga akan lambat berputar. Blank spot juga memengaruhi perkembangan ekonomi di kampung-kampung tanpa sinyal,” tandasnya. (Dez/Adv)
