BONTANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang mengharapkan adanya pinjaman yang dapat meringankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pembiayaan.
Oleh karena itu, Komisi II bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, Perdagangan (DKUKMPP) serta Bankaltimtara akan melaksanakan Program Kredit Meranti (Mikro Ekonomi Rakyat Dambaan Hati) dari Bankaltimtara.
“Nanti kita akan khususkan untuk usaha mikro sampai ultra mikro,” jelas Asrar Sayuti perwakilan Bankaltimtara.
Pinjaman ini diharapkan dapat mengembangkan usaha mikro dan ultra mikro, dengan keunggulan bunga nol persen. Program ini telah berjalan selama 2 tahun di beberapa daerah, dan untuk Kota Bontang sendiri, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) baru dibentuk bulan Maret 2024.
“Setelah TPKAD berkoordinasi dengan dinas terkait, kami harapkan program ini dapat segera direalisasikan,” tambahnya.
Pinjaman biasanya memiliki kisaran minimal dari Rp 5 juta hingga Rp 25 juta, ditujukan untuk pedagang seperti penjual sayur, penjual pentol, dan sebagainya.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam, berharap agar program ini dapat segera direalisasikan untuk meningkatkan perkembangan UMKM. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap UMKM setelah mendapatkan modal.
“Saat diberikan modal, pantau perkembangannya. Jangan sampai setelah diberi modal sebentar saja, usaha tersebut tutup lagi,” ujarnya.
Rustam juga berharap agar Bankaltimtara memberikan konsultasi terkait pinjaman ini, sehingga para peminjam dapat memperkirakan apakah modal tersebut mencukupi untuk menjalankan bisnis mereka.
“Jangan hanya memberikan pinjaman tanpa memberikan panduan. Kita harus memastikan bahwa modal yang diberikan sesuai dengan kebutuhan usaha dan dapat memastikan kelangsungan bisnis tersebut,” tegasnya.
Ia menyatakan bahwa total dana yang disiapkan untuk pinjaman tersebut sekitar Rp 20 miliar.
Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam
