PPU – Pengamanan pembangunan infrastruktur Kota Nusantara, ibu kota negara Indonesia baru di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur menjadi prioritas Komando Daerah Militer (Kodam) VI Mulawarman.
“Pembangunan ibu kota negara menjadi prioritas utama kami karena semua kegiatan harus sejalan dengan program sampai selesai,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman Kolonel Arm Kukuh Dwi Antono di Penajam, Kamis.
Selain di lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), keamanan di wilayah Kabupaten Penajam. Paser Utara juga menjadi perhatian Kodam VI Mulawarman karena sejumlah fasilitas pendukung Kota Nusantara dibangun di wilayah daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Situasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut Kukuh, akan berpengaruh terhadap perkembangan ibu kota negara baru Indonesia.
Salah satu fasilitas pendukung IKN yang dibangun di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni Bandar Udara Naratetama sebagai bandara VVIP.
Kodam VI Mulawarman menempatkan prajurit khusus di Kelurahan Pantai Lango dan Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam sebagai lokasi bandar udara untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang dapat menghambat pembangunan bandar udara itu.
Penempatan prajurit itu bertujuan pula kepastian kelancaran pengiriman material pembangunan bandar udara sehingga pembangunan Bandar Udara Naratetama itu selesai sebagaimana target.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran Rp670,5 miliar untuk pembangunan sisi darat Bandar Udara Naratetama. Sedangkan pembangunan sisi udara sekira Rp4,28 triliun dialokasikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pembangunan Badar Udara Naratetama sebagai pendukung transportasi Kota Nusantara itu ditargetkan dapat berfungsi pada Juli 2024 untuk pesawat Airbus A300, dan pembangunan selesai 100 persen pada Desember 2024.
Lahan pembangunan Bandar Udara Bandar Udara Naratetama sebelumnya merupakan lahan hak guna usaha (HGU) PT Triteknik Kalimantan Abadi (TKA), yang saat ini dikelola Badan Bank Tanah dengan luas 4.162 hektare.
Kodam VI Mulawarman juga melakukan pengamanan terhadap sejumlah proyek pembangunan infrastruktur strategis lain di ibu kota masa depan Indonesia itu, demikian Kukuh Dwi Antono.
Oleh : Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor : Imam Santoso