Beranda KUKAR Kisah BUMDes Sukses di Kukar, Dulu Bergantung CSR, Kini Beromzet Miliaran (1)

Kisah BUMDes Sukses di Kukar, Dulu Bergantung CSR, Kini Beromzet Miliaran (1)

0
Beberapa unit usaha yang ada di BUMDes Payang Sejahtera. (Istimewa)

Tumbuh dan terus berkembang. Dulu yang awalnya masih ditopang dana Corporate Social Responsibilty (CSR), kini mampu membiayai diri sendiri. Ratusan warga ikut merasakan dampak dari berkembangnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Payang Sejahtera.

Kepada mediakaltim.com, Direktur Utama BUMDes Payang Sejahtera, Supiani menceritakan bagaimana awal mereka merintis di tahun 2013, hingga akhirnya berkembang dan menyejahterakan warga Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu.

Berkat keuletan dan kerja sama pengurus berikut warga desa, perlahan namun pasti, BUMDes Payang Sejahtera kini memiliki 10 jasa yang sudah bermitra dengan 6 perusahaan sawit dan batu bara.

Cikal bakal BUMDes Payang Sejahtera, jelas Supiani, awalnya  berupa Commanditaire Vennootschap (CV) miliknya. Setelah mulai berjalan perlahan, seiring dengan adanya regulasi BUMDes. Setelah memiliki Nomor Peserta Wajib Pajak (NPWP), pada tahun 2016,  seluruh usaha yang dijalankan CV akhirnya dialihkan ke BUMDes Payang Sejahtera.

“Tahun 2013 regulasi soal BUMDes belum begitu ditetapkan, sehingga BUMDes kami tidak bisa mengurus NPWP,” ujar Supiani pada mediakaltim.com, Jumat (17/6/2022).

BUMDes yang berdiri sejak 9 tahun lalu itu memang lebih banyak memanfaatkan kemitraan bersama perusahaan yang berinvestasi di Desa Sungai Payang. Paling banyak bermitra di jasa angkutan hasil panen Tandan Buah Segar (TBS), dengan  memanfaatkan kendaraan milik warga sebab prinsipnya memang pemberdayaan warga melalui BUMDes.

Kini, setidaknya 30 unit truk angkutan TBS milik warga diberdayakan dan bermitra dengan perusahaan melalui BUMDes Payang Sejahtera. Secara bergantian 7 unit truk setiap hari  mengangkut TBS hasil panen.

Beberapa unit usaha yang ada di BUMDes Payang Sejahtera. (Istimewa)

“Kita juga menyiapkan angkutan (minibus) karyawan tambang, juga bukan aset BUMDes,” lanjut Supiani.

Unit usaha lainnya, menyiapkan katering untuk beberapa perusahaan. Seribu bungkus harus disiapkan, tiap harinya. Untuk ini, giliran ibu-ibu yang dilibatkan. Sebanyak 12 orang setiap hari bertugas memasak makanan.  Sehingga ibu-ibu yang dulu menganggur, kini bisa membantu perekonomian keluarga.

Selain itu, sebanyak 104 warga Desa Sungai Payang direkrut sebagai tenaga laundry pakaian karyawan yang tinggal di mes perusahaan.

“Jadi BUMDes kami bukan pesaing usaha di masyarakat tetapi mitra masyarakat untuk sama-sama bisa lebih maju lagi berusaha,” katanya

Hasilnya, omzet BUMDes Payang Sejahtera terus tumbuh. Pada tahun 2020 saja sudah mencapai Rp 7 miliar, dengan laba bersih sekitar Rp 600 juta. Tahun 2021, omzet naik hingga dua kali lipat mencapai Rp 14 miliar, dan laba bersih yang dibukukan senilai Rp 700 juta. Tak heran, pada tahun ini target pencapaian dinaikan menjadi Rp 20 miliar dan laba bersih yang ingin dicapai sebesar Rp 1,5 miliar.

“Untuk 2022 sampai bulan Mei, untuk transaksi yang berputar sudah Rp 10 miliar,” beber Supiani.

Ahasil, Desa Sungai Payang yang di tahun 2013 masih berstatus desa tertinggal, kini berubah menjadi desa berkembang. Puncaknya sejak 2020 sudah menyandang status Desa Maju. Diklaim tidak terlepas dari kontribusi BUMDes Payang Sejahtera yang menjadi tolok ukur status suatu desa. Bahkan BUMDes Payang Sejahtera berhasil masuk sebagai Finalis Top 99 (Kategori Umum) Inovasi Pelayanan Publik dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan Kementerian PAN-RB. (afi)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version