BONTANG – Kemunculan buaya di Sungai Kelurahan Api-Api, tepatnya di Gang Atletik 17 RT 33 sempat terekam kamera ponsel warga dan beredar luas lewat aplikasi percakapan WhatsApp. Ketika Media Kaltim mencoba mencari tahu kebenaran informasi ini, salah satu warga sekitar bernama Indah membenarkan hal tersebut.
Perempuan 45 tahun itu berkata, kemunculan buaya di sungai belakang rumahnya berlangsung beberapa tahun lalu. Karena sudah lama, warga sekitar terbiasa dan tidak lagi merasa takut. “Awalnya dulu hanya dua ekor. Jantan dan betina. Sekarang sudah banyak anaknya,” ujar Indah saat ditemui di rumahnya, Selasa (29/12/2020).
Perempuan berkerudung itu menyebut, buaya rutin muncul setiap subuh. Beberapa kali juga terlihat saat menjemurkan diri di daratan. Buaya juga muncul tatkala ingin meminta makan. “Biasa kami beri makan mereka (buaya). Kadang juga kami ajak ngobrol,” bebernya.
Indah menyebut, beberapakali petugas dari Damkar Bontang sempat berusaha melakukan evakuasi, namun saat dilakukan, kawanan buaya tadi tiba-tiba menghilang. Entah bagaimana, setelah petugas Damkar pulang, kawanan reptil itu kembali muncul. Sehingga sulit dilakukan evakuasi. “Dulu pernah sekali ditangkap satu ekor yang kecil. Mungkin sekitar 4 tahun lalu. Setelah itu buaya yang lain seperti mengamuk,” terangnya.
Hingga saat ini, sejumlah buaya di sungai tersebut masih berdampingan dengan warga. Indah menyebut, buaya induk yang jantan ciri-cirinya bertubuh besar dan agresif. Sementara buaya induk betina, tidak agresif atau tenang. Dia memberikan nama buaya jantan tersebut dengan sebutan Bima, sementara buaya betina diberi nama Pancali. (bms)