Beranda COVID UBAHLAKU Kiat Isoman Pasien Covid-19 Gejala Ringan, Terus Pakai Masker, Kamar Terpisah, Perhatikan...

Kiat Isoman Pasien Covid-19 Gejala Ringan, Terus Pakai Masker, Kamar Terpisah, Perhatikan Sirkulasi Udara

0

Kenaikan signifikan jumlah pasien Covid-19 memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan, agar rumah sakit hanya merawat pasien bergejala sedang dan berat. Pasien dengan gejala ringan diminta menjalani isolasi mandiri (isoman). Dari sini muncul pertanyaan. Bagaimana cara isoman yang benar?

Menurut dr. Andi Khomeini Takdir, Sp.PD (K-Psi), Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Penyakit Dalam Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, saat ini tenaga kesehatan yang ada di RSDC Wisma Atlet, kelelahan akibat banyaknya pasien yang mesti ditangani.

“Perlu rencana mitigasi untuk menjaga masyarakat tidak jatuh sakit. Apabila masyarakat tidak sakit, maka kapasitas rumah sakit tidak akan penuh sehingga tenaga kesehatan kita tidak kelelahan merawat pasien,” katanya, dalam sebuah dialog interaktif yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Andi menambahkan, kini bukan lagi saatnya untuk saling menyalahkan kenapa berbagai varian baru Covid-19 bisa masuk Indonesia. Sekarang waktunya bertindak mencegah dan menjalankan anjuran pihak berwenang. Anjuran atau pengetahuan baru tadi, kemudian dijadikan kebiasaan. Begitu masyarakat mulai disiplin, Andi meyakini pandemi bisa terkendali.

“Kunci dari pencegahannya adalah masker. Masker dua lapis menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC/Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat) mampu meningkatkan proteksi (perlindungan dari Corona) 60-80% menjadi 90%,” sarannya.

Dijelaskan pula, masyarakat perlu mengetahui kiat-kiat isolasi mandiri yang benar agar kesehatannya cepat pulih. Saat melakukan isolasi mandiri di rumah, kata Andi, langkah pertama pasien harus memakai masker. Kedua, kamar harus terpisah dan pastikan jendela kamar isolasi mandiri pasien terbuka.

Yang tak kalah penting, lanjut Andi, pasien yang menjalani isolasi mandiri harus menjaga makanan dengan gizi seimbang. “Kalau di rumah sakit, ada dokter dan perawat yang mendukung. Saat di rumah, keluarga harus menjadi pendukung agar selera makan pasien tetap terjaga,” sarannya.

Hal lain yang tak kalah penting, pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri tidak mendiagnosis diri sendiri. Jika memungkinkan terus berkonsultasi dengan dokter. “Segera hubungi dokter jika ada gejala penyakit yang semakin berat,” tutupnya. (prs)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version