PPU – Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor mendorong pemerintah daerah setempat untuk membuka sekolah inklusi. Sebagai solusi untuk meningkatkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Benuo Taka.
Sekolah inklusi merupakan sekolah yang dapat mengakomodasi dan mendampingi pengembangan diri anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam proses pembelajarannya dengan berbagai pendekatan yang dihadirkan melalui fasilitas yang memadai.
“DPRD dorong Pemda agar membuka sekolah inklusi, kehadiran sekolah ini akan mempermudah anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan,” katanya, Sabtu (18/11/2023).
Pasalnya, tidak semua anak berkebutuhan khusus dapat mengakses sekolah inklusi. Pada umumnya, jenis anak berkebutuhan khusus bisa masuk sekolah inklusi seperti tunanetra, tunawicara, tunadaksa dan autis ringan.
“Kan di PPU tidak ada (sekolah inklusi). Kehadiran sekolah ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan pendidikan bagi disabilitas atau anak berkebutuhan khusus (ABK) sangat dibutuhkan,” terang Syahrudin.
Untuk diketahui, di PPU ada satu Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terletak di Keluarahan Gunung Steleng, kecamatan Penajam. Sekolah ini, menurutnya, bisa dibukan menjadi sekolah inklusi.
“Agar anak berkebutuhan khusus di empat kecamatan bisa mengakses pendidikan,” sebutnya.
Pun, dengan dibukanya Sekolah Inklusi, akan meningkatkan kepercayaan diri setiap anak berkebutuhan khusus yang menempuh sekolah di inklusi. Program Sekolah Inklusi ini juga mulai dibuat di beberapa daerah di Kaltim, dan bisa dijadikan rujukan bagi Disdikpora PPU untuk membuka sekolah inklusi.
“Program Sekolah Inklusi ini perlu, agar mendekatkan pelayanan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus,” tutup Syahrudin. (ADV/SBK)