PENAJAM – Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Syahrudin M Noor meminta generasi muda lokal untuk terus melestarikan Festival Belian Adat Paser Nondoi. Sebab, perayaan ini merupakan identitas daerah yang harus terus eksis dan diperkenalkan ke luar daerah.
Ritual bersih kampung yang dikemas dengan berbagai penampilan ini, diadakan selama 4 hari, mulai 24-27 Oktober 2022 di Rumah Adat Kuta. Untuk diketahui, pelaksanaan rutin ini sebelumnya diadakan secara terbatas karena pandemi Covid-19.
Syahrudin yang ikut menyaksikan gelaran kali ini mengatakan rasa bangga atas terselengaranya kegiatan tersebut. Karena kegiatan ini dinilai sangat penting dan perlu menjadi agenda tahunan pemerintah daerah.
“Alhamdulilah, kita mengucap syukur pelaksanaan budaya kita Nondoi. Seyogianya dilaksanakan menjadi agenda daerah kita. Kalau di Kukar ada Erau, sama di kita ada Nondoi,” katanya, Senin (25/10/2022).
Kegiatan ini menjadi momen untuk menjaga kelestarian budaya Paser di PPU, dalam urusan menjaga kelestarian budaya. Maka itu pelaksanaan harus menjadi tanggung jawab bersama.
“Saya kira ini harus kita kembangkan, karena memang ini menjaga kelestarian budaya kita yang ada di PPU dan harus sama-sama menjaga itu,” tuturnya.
Terpenting dari pesan yang ia sampaikan ialah untuk para generasi muda. Syahrudin meminta pegiat seni dan budaya bisa menularkan kepada generasi berikutnya. Sehingga cara tersebut tak hanya terhenti di kalangan tua.
Tujuannya bukan hanya sekadar tetap eksis saja, namun juga demi pengembangan seni dan budaya PPU dengan berkembangnya kemajuan zaman. “Supaya kelestarian budaya kita ini tetap terjaga dan eksis. Bahwa di Kabupaten PPU, ada ragam budaya yang didalamnya perlu dilestarikan generasi berikutnya,” pungkasnya. (adv/sbk)