Pemkot Balikpapan melaksanakan kegiatan vaksinasi ibu hamil di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan ini diadakan di gedung BSCC Dome, Rabu (1/9/2021). Ibu hamil menjadi salah satu target sasaran prioritas program karena sistem imunitas tubuh yang rendah. sehingga, COVID-19 bisa menginfeksi kapanpun.
Program vaksinasi ini diikuti oleh 1.208 ibu hamil. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah moderna. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Pemkot Balikpapan dengan Kementerian Kesehatan RI, Persatuan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Kaltim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim, dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Balikpapan.
“Vaksin untuk ibu hamil ini sangat aman. Jangan terpengaruh informasi hoax di luar,” ujar Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud, saat meluncurkan program vaksinasi ibu hamil, Rabu (1/9/2021) di Dome Balikpapan. Ia mengatakan, ada tiga vaksin yang saat ini bisa diberikan ke ibu hamil yakni sinovac, pfizer dan moderna.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan vaksinasi pada ibu hamil menjadi sasaran target lantaran imunitas tubuh ibu hamil lebih lemah dibandingkan orang biasa. Data tahun 2020 menunjukkan bahwa, 72 ibu hamil yang terpapar virus COVID-19. Ada 11 di antaranya meninggal dunia.
“Sedangkan pada 2021 hingga Agustus, ini sudah ada 15 ibu hamil yang meninggal dunia 11 di antaranya terpapar Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty.
Dio sapaan akrabnya mengatakan, sebanyak 1.208 ibu hamil yang mendaftar dalam kegiatan vaksinasi di DOME Balikpapan. Telah disiapkan sebanyak 2.500 dosis Vaksin Moderna yang diperuntukkan bagi ibu hamil.
Selanjutnya, layanan vaksinasi bagi ibu hamil akan terus dibuka pendaftarannya. “Ibu-ibu yang hadir saat ini adalah yang beruntung karena mendapat vaksin Moderna yang memiliki kualitas sangat baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina POGI, dr Adji Triseno Sp Og membantah adanya isu yang mengatakan vaksin moderna memiliki tingkat kipi (efek lanjutan) yang tinggi. “Itu cuma hoax, kalau kita mengedepankan kipi nya orang tidak mau lagi vaksin, kita sekarang ada problem disitu, padahal efektifitas vaksin moderna lebih bagus dibanding vaksin lain sekitar 94 persen,” ujar Triseno.
Menurutnya yang patut digaris bawahi jika semua vaksin Covid-19 itu aman dan halal, bahkan untuk ibu hamil lebih bagus divaksin dari pada tidak. “Karena ibu hamil itu termasuk golongan yang sangat rentan terpapar Covid-19. Kalau dia terpapar gejalanya akan berat. Nah manfaat vaksin Covid-19 yang pertama mencegah bumil terpapar Covid, kedua kalau dia terpapar tidak ada gejala yang berat, lebih bagus tetap divaksin, kalau terpapar jarang sekali dapat gejala yang berat,” ujarnya.
Terkait pemberian vaksin ke ibu hamil, ada kebijakan dari Kementerian Kesehatan dengan POGI, jika pemberian vaksin kepada ibu hamil diberikan ke ibu hamil yang kandungannya sudah berusia 13 minggu atau trimester pertama. “Untuk janin sampai saat ini tidak ada laporan yang mempengaruhi janinnya setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19, sebenarnya malah ada manfaatnya setelah dilakukan vaksinasi kemungkinan besar imunitasnya akan didapat dari ibunya,” kata Triseno.
Sementara itu, Dewi, salah satu peserta vaksinasi mengaku rasa cemasnya sedikit berkurang karena maraknya informasi terkait keamanan bagi ibu hamil di masa pandemi Covid 19 di Balikpapan. “Kami ini dapat informasi angka kematian ibu hamil cenderung tinggi saat pandemi. Nah, adanya vaksinasi ini melegakan kami,” tutur Dewi.
KASUS AKTIF BERKURANG 432
Sementara itu, perkembangan Covid-19 Kaltim, Sabtu per 3 Agustus 2021, suspek total 506.896 kasus (tambah 7.372 kasus), dan discarded/suspek negatif 347.756 kasus (tambah 7.104 kasus).
Berdasarkan rilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, pasien sembuh dan selesai isolasi 777 kasus, juga kasus aktif atau pasien dirawat berkurang 432 orang, atau tersisa 6.008 kasus. “Jumlah sembuh kita tinggi, melebihi yang terpapar. Juga, kasus aktifnya terus berkurang. Semoga upaya membawa hasil lebih baik, sehingga kondisi kembali normal dan bisa beraktifitas,” kata Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi.
Sebab, hari ini kasus penularan dan penyebaran virus corona terhitung masih tinggi, diatas 100 kasus harian, tepatnya 366 kasus, sehingga total terkonfirmasi positif 152.104 kasus. Selain itu, meninggal 21 kasus, total menjadi 5.131 kasus dan masih diproses 7.006 kasus.
Karenanya, orang nomor dua Benua Etam ini meminta masyarakat, khususnya para orangtua tetap bersabar terkait keinginan pembelajaran tatap muka. “Kita kan masih PPKM level 4. Kalau pun level 3 boleh, tapi harus menunggu asesmen sesuai zonasi,” jelasnya.
Sesuai Inmendagri dan Ingub Kaltim, ada lima daerah berlaku level 4, yakni Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Paser. Sementara kabupaten dan kota di level 3, yakni Bontang, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, Berau dan Mahakam Ulu. “Kuningkan baru Mahakam Ulu, sisanya merah semua. Kita tunggu ya evaluasi tanggal 6 September. Semoga ada perubahan level dan kita coba atur pembelajaran tatap mukanya,” ungkap mantan legislator Karang Paci dan Senayan ini. (bdu/santo)