spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kesuksesan Inovasi Wolbachia Butuh Peran Serta Masyarakat

BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang melalui Puskesmas Bontang Utara II meminta peran serta masyarakat dalam mensukseskan program inovasi wolbachia. Hal itu diungkapkan Kepala Tata Usaha (TU) Puskesmas Bontang Utara II Yulisda, Senin (30/10/2023).

Dijelaskan Yulisda, bahwa keberhasilan program ini dibutuhkan pula dukungan dari masyarakat. Pasalnya, pasca program untuk pengentasan Demam Berdarah Dengue (DBD) ini diluncurkan beberapa waktu lalu, saat ini sudah memasuki masa service I.

Masa menetas Nyamuk Wolbchia per 2 minggu sekali. Sehingga tiap 2 minggu pihak puskesmas harus mengganti pallet di ember Nyamuk Wolbachia itu.

“Service 1 ini yang pertama kali pasca dirilis. Di lapangan kami temukan ada beberapa ember yang sudah hilang atau berganti fungsi,” ujar Yulisda saat ditemui di kantornya.

Menurutnya, pemahaman masyarakat masih kurang terkait program baru ini. Masih banyak yang menanggap kalau nyamuknya sudah menetas berarti sudah selesai programnya.

Justru dengan program ini akan memperbanyak Nyamuk Wolbachia yang memiliki virus dapat melumpuhkan virus dengue, penyebab peyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Nantinya Nyamuk Wolbachia ini bisa kawin dengan nyamuk-nyamuk aedes aegypti penyebab DBD. Sehingga keturunan dari kedua nyamuk ini sudah tidak lagi mengandung virus dengue.

“Memang dengan program ini akan semakin banyak nyamuknya. Tapi nyamuk yang banyak ini bukan nyamuk yang menyebabkan DBD. Nyamuk penyebab DBD akan terus berkurang bahkan hilang. Jadi tidak perlu disemprot seharusnya,” bebernya.

Pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat Bontang, khususnya di wilayah Loktuan dan Guntung yang masuk wilayah teritorial Puskesmas Bontang Utara 2, harus tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) serta 3 M. Guna mendukung program inovasi wolbachia ini.

“Karena kita masih belum tau bagaimana progres program wolbachia ini. Apakah berhasil atau tidak. Sehingga masyarakat harus tetap menjalankan 3M sebagai program pencegahan DBD,” pungkas Yulisda. (al/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti