TENGGARONG – Operasi pasar dalam menghadapi inflasi dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Kukar, yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), akhirnya terealisasi. Yakni dengan bekerjasama Badan Urusan Logistik (Bulog), Rabu (1/3/2023).
Dikatakan Bupati Kukar, Edi Damansyah, sinergitas dilakukan dalam bentuk ongkos angkut bahan sembako yang didistribusikan. Sementara Bulog tetap menjual dengan harga standar, dibawah harga yang ada di pasaran, bagi masyarakat umum.
“Pemkab akan mensubsidi biaya transportasi atau angkutnya,” ujar Edi pada awak media.
Agenda yang dilaksanakan di Halaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, dirangkai dengan penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH). Berdasarkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan diolah kembali oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar.
Karena Edi mengakui, bahwa DTKS Kukar memang bermasalah. Sehingga dilakukan pembaharuan data dengan memerintahkan masing-masing kecamatan, dengan menggandeng Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Hingga ditemukan sekitar 37 persen DTKS tidak ditemukan di lapangan. Sehingga menugaskan Dinsos Kukar untuk mengontrol pendataannya di lapangan.
“Bahwa jangan sampai ada saudara kita yang berhak tapi tertinggal, ini persoalan sepele,” lanjut Edi.
“Kita terus perbaiki dan saya menekankan untuk memperbaiki kondisi riilnya,” tutup Edi.
Sebelumnya, Pemkab Kukar menganggarkan Rp 5,9 miliar untuk menghadapi inflasi dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Kukar. Menyasar 20 kecamatan di Kukar. Khusus Operasi Pasar teranggarkan senilai Rp 225 juta. Dengan menyiapkan bahan pokok berupa beras, migor, tepung terigu dan gula pasir. Masyarakat akan mendapatkan harga distributor, dengan mendapatkan subsidi ongkos dari pemkab. (afi)
