Beranda KUKAR Kerja Horor di Bappeda Kukar, Tembok Gedung Retak, Fondasi Turun Nyaris Ambruk

Kerja Horor di Bappeda Kukar, Tembok Gedung Retak, Fondasi Turun Nyaris Ambruk

0
Kondisi terkini kantor Bappeda Kukar. (foto: aldi budiaris/kaltimkece.id)

Selama tiga tahun, staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Kartanegara bekerja dengan rasa takut. Masalahnya, kantor yang mereka tempati mengalami kerusakan di sana-sini. Rasa cemas itu pelan-pelan sirna setelah markasnya mulai diperbaiki bulan lalu.

Sekretaris Kabupaten (Sekda) Kukar, Sunggono, mengaku telah melihat kondisi kerusakan gedung Bappeda Kukar. Disebutkan tembok gedung retak di beberapa titik, mulai dari dalam hingga luarnya. Selain itu terjadi penurunan fondasi di bagian utara gedung. Kerusakan kantor yang berada di kompleks perkantoran Pemkab Kukar ini diperkirakan mulai terjadi pada 2019.

Sunggono melanjutkan, perbaikan kantor berkelir krem itu sudah mulai dikerjakan oleh kontraktor di bawah Dinas Pekerjaan Umum Kukar sejak Oktober 2021. Perbaikan difokuskan di bagian dinding luar dan dalam karena kondisinya paling parah. Dalam renovasi ini, Pemkab Kukar menggelontorkan duit sekitar Rp 10 miliar. Selama perbaikan, para staf Bappeda beraktivitas di lantai dasar kantor.

“Ditargetkan, perbaikan rampung pada Desember 2021,” kata Sunggono kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Senin, 15 November 2021.
Kepala Bappeda Kukar, Wiyono menyebutkan, sebanyak 170 stafnya merasa was-was selama bekerja.

Pasalnya, kerusakan dikhawatirkan bisa membuat kantornya ambruk. Pada 2020 lalu, Dinas PU merekomendasikan agar staf Bappeda pindah ke gedung yang lebih aman. Atas rekomendasi itulah para staf Bappeda berkerja di lantai dasar kantor. Selain itu, mereka mengurangi beban gedung dengan memindahkan sejumlah arsip dan dua unit tandon air berkapasitas 1 ton.

“Sebelumnya, gedung ini ditempati dua OPD (organisasi perangkat daerah). Lantai satu hingga tiga, ditempati Bappeda. Sedangkan lantai empat, ditempati Balitbangda,” sebut Wiyono.

Ada beberapa faktor yang diduga menyebabkan kerusakan kantor berumur 11 tahun tersebut. Pertama, kata Wiyono, struktur tanahnya tidak stabil. Berikutnya, kantor berdekatan dengan akses vital yakni Jalan AP Mangkunegoro dan Jembatan Kutai Kartanegara. Kendaraan yang melintas di lokasi itu disebut memberikan efek getaran ke kantor Bappeda Kukar sehingga mempengaruhi struktur bangunan.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kukar, Wisnu Wardana menyampaikan, perbaikan kantor Bappeda Kukar masuk kategori pekerjaan berat. Saat ini, perbaikannya di bagian struktur tengah gedung. Ia juga menarget, perbaikan tuntas pada akhir tahun ini. “Secara teknis, bangunan ini mengalami tekanan beban dan pergeseran fondasi,” tutup Wisnu Wardana. (kk)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version