SAMARINDA – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak mengungkapkan pemerintah pusat maupun daerah terus berupaya maksimal melaksanakan pencegahan penularan Covid-19.
“Kita sadari tingkat penularan semakin meningkat. Potensi penularan bisa sangat besar dan bisa terjadi kepada siapa saja. Disamping upaya keras dari pemerintah dan jajaran dalam penanganan penularan Covid-19. Diperlukan keseriusan masyarakat memaksimalkan diri agar tidak tertular dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat,” ujar Andi Muhammad Ishak, Selasa (18/8/2020).
Sektetaris Dinas Kesehatan Kaltim ini mengatakan sesuai Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19, mengamanatkan pemerintah daerah menyusun peraturan daerah penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan. Dimana diberlakukan sanksi teguran maupun denda bagi masyarakat yang melanggarnya.
“Tingkat kepatuhan masyarakat masih sangat rendah. Pemberlakuan sanksi diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan, sekaligus menekan penularan Covid-19. Lakukan hal penting ini dalam beraktifitas, yaitu menjaga jarak aman (1-2 meter), menggunakan masker, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” kata Andi.
Perkembangan terakhir Covid-19 di Kaltim, per Selasa, 18 Agustus 2020, jumlah terkonfirmasi positif bertambah 93 kasus atau total 2.578 kasus. Pasien sembuh 1.644 kasus, meninggal dunia 96 kasus dan masih dirawat 838 kasus.
“Kasus terkonfirmasi masih sangat tinggi. Ini merupakan upaya kami untuk menemukan kasus sebanyak-banyaknya, namun juga harus diiringi dengan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari diri sendiri. Jaga diri dan jaga sesama,” pungkasnya. (her/yans/hms)
