JAKARTA – Sebagai tindak lanjut dari Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis Angkatan 1 dan 2 yang digelar di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim, para peserta pelatihan melanjutkan studi lapangan atau benchmarking ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan (Pusdipres), Jakarta, pada Senin (30/9).
Rombongan yang terdiri dari 52 orang dipimpin langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim, Nina Dewi.
Turut mendampingi dalam kunjungan ini adalah Kepala Bidang Kompetensi Teknis Apriyana, Widyaiswara Ahli Utama, Widyaiswara Ahli Madya, Pejabat Fungsional Analis Pengembangan Kompetensi, serta Plt. Kabid Pengelolaan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemprov Kaltim, Dewi Susanti.
Setibanya di Pusdipres, rombongan disambut oleh Kepala Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Agus Santoso, yang didampingi oleh Arsiparis Ahli Madya, Syafarwati dan Nuarta Situmorang.
Dalam sambutannya, Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi, menjelaskan tujuan penting dari kunjungan ini, yakni untuk mendalami pengelolaan arsip, khususnya terkait pengelolaan aset di Kaltim.
Nina juga mengungkapkan bahwa mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor, saat menerima laporan hasil pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), mengingatkan bahwa masih ada catatan mengenai pengelolaan aset yang harus diperbaiki.
“Itulah mengapa kami sangat antusias mempelajari lebih dalam mengenai kearsipan, terutama terkait arsip pengelolaan aset,” ujar Nina Dewi.
Selanjutnya, Kepala Pusdipres, Agus Santoso, yang juga seorang sejarawan, memaparkan pentingnya pengelolaan arsip yang baik.
Di hadapan peserta di Ruang Teater Pusdipres, Agus menekankan pentingnya menjaga dan merawat arsip sebagai data, informasi, dan bahan pengembangan pengetahuan. Ia juga menjelaskan sejarah pembentukan Pusdipres di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat.
Jauhar Efendi, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Kaltim, yang juga ikut serta dalam kegiatan ini, melaporkan bahwa Agus Santoso mendorong agar Kaltim memiliki Arsip Statis yang lengkap terkait sejarah para gubernur dari masa ke masa.
Agus Santoso juga siap memberikan bantuan sebagai narasumber atau konsultan jika Pemprov Kaltim membutuhkan.
Usai kunjungan di Pusdipres, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kantor Pusat ANRI di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan.
Karena jumlah peserta yang banyak, rombongan dibagi menjadi dua kelompok untuk mengunjungi lima unit utama, yaitu Record Center, Depo Arsip Konvensional dan Media Baru, Layanan Arsip Statis, Layanan Preservasi dan Restorasi Arsip, serta Ruang Diorama. Kedua kelompok didampingi oleh Tim Humas ANRI yang memberikan penjelasan serta menjawab berbagai pertanyaan peserta.
Editor: Agus S