SAMARINDA – Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda, inflasi di Samarinda hingga Januari 2023 mencapai 0,44 persen. Nilai ini memang sedikit diatas Kaltim yaitu 0,43 persen.
Hal demikian diungkapkan langsung Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda Rusmawati, dalam rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim beberapa waktu lalu.
Pemicu inflasi di kota Tepian di dominasi oleh meningkatnya harga beras dan ikan layang. Hasil pantauan BPS sendiri, kenaikan harga beras tadi mencapai 3 persen hal ini dikarenakan ada pengaruhnya dengan masa panen.
“Sebenarnya stok beras ini masih aman aja dipasaran, tapi memang ada sedikit kenaikan. Mungkin Pemkot bisa melakukan sidak ke pasar tradisional untuk melakukan pengecekan ke pedagang kenapa mereka mulai menaikkan harga sementara stoknya cukup,” ucapnya.
Sementara, untuk ikan layang sendiri, ujar Rusmawati mengalami kenaikan harga hingga 8 persen. Hal demikian disebabkan karena pengaruh cuaca yang tidak menentu hingga mengganggu para nelayan dalam melakukan penangkapan ikan di laut.
Kendati demikian, ia menambahkan angka kemiskinan di Samarinda justru menurun di tahun 2022 kemarin ketimbang tahun 2021. Dimana data persentase dari BPS di tahun 2022 berada pada angka 4,22 persen sedangkan di tahun 2021 pada angka 4,99 persen.
“Hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi di Samarinda sejak 2021 mengalami peningkatan ketimbang 2019 yang justru menurun,” ungkapnya.
Menyikapinya, Wali Kota Andi Harun mengingatkan jajarannya, untuk memperkuat sinergi dalam mengendalikan inflasi daerah. Ia mengakui, di Samarinda Bahan Kebutuhan Pokok dan Bahan Penting (Baponting) saat ini memang kebanyakan didatangkan dari luar daerah.
Sehingga yang membuat pemerintah sedikit kerepotan dalam mengendalikan inflasi daerah. Oleh itu ada beberapa rumusan yang ia sampaikan dalam mengendalikan inflasi di Samarinda.
“Diantaranya saya minta bagian kerjasama dan dinas perdagangan agar kembali mengoptimalisasikan tindak lanjut kerjasama kita dengan Pemerintah daerah lain terkait pengadaan kebutuhan pangan, tolong di update perkembangannya, karena langkah ini untuk menjaga stok dan stabilitas harga di kota Samarinda,” pinta Wali Kota.
Selain ia juga meminta kepada Dinas Ketahanan pangan untuk aktif menggelar operasi pasar murah di setiap Kecamatan dan Kelurahan dalam satu bulan ini. Mantan Legislator DPRD Kaltim ini juga meminta kepada bagian ekonomi untuk segera menjadwalkan rapat bersama para pengusaha dan distributor beras pekan depan membicarakan info ter update ketersediaan beras dan harga beras hingga menjelang bukan Ramadhan nanti.
“Sambil pemerintah menawarkan skema kerjasama seperti apa kepada mereka untuk menjamin persediaan beras aman di Samarinda dengan juga melibatkan Bulog,” sambungnya.
Ia juga meminta OPD di lingkungan Pemkot Samarinda, pro aktif memperharikan pengendalian inflasi. Salah satu upaya sebutnya, dengan rajin turun ke lapangan mengecek perkembangan harga kebutuhan pangan di pasaran.(eky/adv/Diskominfosamarinda)