TENGGARONG – Hipertensi, menjadi salah satu momok penyakit yang kini ditangani Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rapak Mahang, Tenggarong. Hipertensi, menjadi penyakit teratas yang paling banyak ditangani, untuk kategori penyakit tidak menular.
Dikatakan momok, meski bukan penyakit menular, namun paling banyak diderita oleh masyarakat. Bahkan menjadi perhatian dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar. Tercatat, Puskesmas Rapak Mahang telah menangani laporan penyakit hipertensi sebanyak 429 kasus, hingga Mei 2024.
Mengungguli Dispepsia atau gangguan pencernaan dengan 128 kasus, Hiperkolesterolemia murni 99 kasus, Dermatitis kontak alergi 82 kasus dan Diabetes Melitus sebanyak 69 kasus.
“Dengan tingginya angka masyarakat dengan penyakit hipertensi, puskesmas (Rapak Mahang) setiap pekan saat Car Free Day melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, kegiatan ini juga dilakukan bersama Dinkes Kukar,” ungkap Kepala Puskesmas Rapak Mahang, Siti Aminah.
Bahkan, hipertensi kerap disebut pula The Silent Killer, karena memang penyakit satu ini sering tanpa keluhan. Dan ketika memang abai, penyakit hipertensi bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan, hingga mengancam nyawa.
Lebih lanjut, Siti Aminah mengatakan hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Di mana dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistolik sama atau lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik sama atau lebih dari 90mmHg. Sehingga direkomendasikan untuk menegakkan diagnosis hipertensi, dengan melakukan pengukuran darah minimal 2 kali dengan jarak sepekan bagi orang dewasa.
Secara rinci, hipertensi dijelaskan Siti Aminah, ada dua jenis. Yakni Hipertensi Essensial terjadi pada 90 persen kebanyakan orang dewasa yang tidak diketahui penyebabnya. Sementara Hipertensi Sekunder terjadi pada beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi, yang disebabkan mengalami kondisi kesehatan yang mendasarinya sebesar 10 persen. Sisanya terjadi karena penyakit lain yang mengikuti, seperti masalah di ginjal dan tiroid.
“Di Puskesmas Rapak Mahang sendiri memiliki banyak faktor penyebab hipertensi, dan yang paling sering adalah pada pasien obesitas,” lanjut Siti Aminah.
Pola hidup menjadi salah faktor yang timbulnya hipertensi. Seperti makan-makanan yang tinggi kandungan garamnya, hingga kegemaran masyarakat mengonsumsi makanan cepat saji. Obesitas, jarang berolahraga, kurang mengonsumsi buah-buahan, mengonsumsi makanan dan minuman mengandung kafein.
“Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara. Serta mengalami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, atau diabetes,” tutup Siti Aminah.
Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha R