PASER – Fenomena kenaikan harga tabung gas elpiji kembali terjadi di Kabupaten Paser, yang diduga disebabkan kelangkaan. Sebelumnya, situasi serupa juga pernah terjadi pada November 2023 lalu. Saat ini, harga elpiji subsidi mencapai Rp 60 ribu ketika dijual secara eceran.
Harga tersebut meningkat hingga Rp 40 ribu dari harga biasanya, yang hanya sekitar Rp 22 ribu. Dalam menghadapi masalah ini, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Paser, M Yusuf, segera mengambil tindakan mitigasi.
“Kami masih belum mengetahui apa yang mempengaruhi terjadinya kelangkaan elpiji bersubsidi ini di masyarakat,” kata Yusuf.
Selain itu, pihaknya akan segera melaksanakan operasi pasar sebagai salah satu langkah untuk mengatasi masalah ini dan mencoba untuk menstabilkan harga. Tindakan ini akan segera dilakukan, terutama di Kecamatan Tanah Grogot.
“Besok, operasi pasar akan dilaksanakan. Kita akan melakukan operasi ini di beberapa pangkalan yang terletak di Tanah Grogot,” ucapnya.
Meskipun kenaikan harga elpiji, khususnya jenis tiga kilogram, diduga disebabkan oleh kelangkaan, namun Yusuf belum dapat memastikan penyebab berkurangnya pasokan gas subsidi ini di masyarakat, khususnya di Kabupaten Paser.
Sebagai catatan, sebelumnya, Disperindagkop UKM Kabupaten Paser mencabut lima izin pangkalan akibat pelanggaran serius, termasuk satu pangkalan di Desa Lombok, Kecamatan Long Ikis, dan empat pangkalan di Kelurahan Tanah Grogot, Kecamatan Tanah Grogot. (bs)
