spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kenaikan Harga Bahan Makanan Kembali Dorong Inflasi Balikpapan Januari 2023 

BALIKPAPAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mencatat pada bulan Januari 2023 Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,41 persen, ini lebih tinggi jika dibandingkan bulan Desember 2022 lalu yakni sebesar 0,20 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bambang Setyo Pambudi mengatakan, secara tahunan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan tercatat sebesar 5,09 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional 5,28 persen dan lebih tinggi dibandingkan Kalimantan Timur 4,90 persen.

“Trendnya ya ini inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di rentang kendali yang stabil,” ujarnya, Kamis (2/2/2023).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, inflasi pada bulan laporan disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil 0,46 persen. Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan harga ikan layang di tengah penurunan hasil panen akibat curah hujan tinggi.

“Kenaikan juga terjadi pada komoditas beras yang disebabkan oleh belum masuknya masa panen beras. Selain itu, inflasi juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,77 persen yang didorong oleh kenaikan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan naiknya harga emas dunia,” jelasnya.

BACA JUGA :  Selama Posko Lebaran 2023, Bandara SAMS Sepinggan Layani 305 Ribu Penumpang

Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami deflasi antara lain tarif angkutan udara seiring dengan penyesuaian harga dari maskapai di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat. Serta bensin yang mengalami penyesuaian harga dari pemerintah.

“Kedepan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya adalah kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan nelayan tidak melaut dan berpotensi menurunkan hasil tangkapan,” tambahnya.

Bambang juga menyatakan, komoditas rokok turut berpotensi mengalami kenaikan harga di tengah berlakunya kenaikan cukai rokok dan belum masuknya musim panen beras serta curah hujan tinggi di beberapa daerah penghasil berpotensi meningkatkan harga beras.

“Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, antara lain melalui pelaksanaan bazar murah TPID serta koordinasi program pengendalian inflasi yang terangkum dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan,” tutup Bambang. (Rls/Bom)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img