BONTANG – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI melaksanakan penilaian lapangan terkait implementasi Smart City di Bontang. Penilaian dilaksanakan selama dua hari, 7-8 Juni 2021. Penilaian dilakukan secara daring, mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ada 6 lokasi yang akan menjadi titik penilaian lapangan kali ini. Hal tersebut sesuai dimensi dari smart city. Di antaranya Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) terkait Smart Governance, kawasan Lhoktunggul Bontang Lestari terkait Smart Society, Sekretariat Bank Sampah induk Jalan Piere Tendean Bontang Kuala terkait Smart Environment, UMKM Center Bontang Jalan MT Haryono terkait Smart Economy, Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang terkait Smart Living, dan Pulau Beras Basah terkait Smart Living.
Kepala Dinas Kominfo Bontang, Dasuki mengatakan, penilaian lapangan dilakukan untuk melihat apakah program yang telah disusun Diskominfo Bontang dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di lingkup Pemkot Bontang, sudah berjalan dengan baik. Di sisi lain, penilaian juga bertujuan untuk memastikan apakah indikator-indikator Smart City sudah sesuai dengan jalur atau on the track. “Penilaian ini juga akan menyasar masyarakat. Karena kaitannya dari smart city, soal manfaatnya bagi publik. Apakah masyarakat merasa terlayani dengan adanya aplikasi layanan publik atau tidak,” bebernya usai webinar bersama Kominfo RI di Command Center, Senin (7/6/2021).
Dasuki optimistis, dari penilaian lapangan kali ini, Bontang bisa meraih hasil yang maksimal. Meskipun diakui, terdapat sejumlah kendala lantaran tahun ini terdapat penerapan indikator baru, yakni SNI ISO 37122:2019 yang menjadi indikator untuk kota cerdas atau smart city. Sejauh ini, lanjut Dasuki, Bontang telah meraih penilaian di angka 2,89 dari skala 4. Pencapaian tersebut terkategori baik. “Tentu akan kita genjot mencapai angka tiga,” tandasnya. (bms/adv)
