JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membuka peluang kerja sama dengan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk melakukan riset mengenai Multiplier Effect dari festival musik di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk lebih memahami dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh industri musik terhadap sektor ekonomi kreatif tanah air.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, menerima audiensi dari Stafsus Presiden Ekraf, Yovie Widianto, di kantor Kemdiktisaintek pada Selasa (7/1/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Yovie Widianto menjelaskan tujuan utama mereka untuk menggandeng perguruan tinggi dalam melakukan riset terkait efek dari festival musik terhadap perekonomian kreatif Indonesia.
“Kami saat ini sedang mencoba untuk masuk ke perguruan tinggi, karena kami sudah beberapa kali mencoba melakukan kerja sama riset, bagaimana multiplier effect sebuah festival musik di Indonesia dalam bidang ekraf,” tuturnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa akan menjadi sangat menarik sekali ketika ternyata antusiasme ekonomi kreatif ini menjadi lebih tinggi ketika memasuki area lain, seperti ke kampus-kampus.
“Di samping itu kita bisa mendapatkan akurasi data yang bagus perlokasi daerah atau yang menjadi tempat penelitian dari kampus-kampus. Mungkin dari sini kita bisa kembangkan untuk bekerja sama sebagai program Kemdiktisaintek,” ujar Yovie.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Satryo mengatakan di kampus ada macam-macam unit kesenian. Di Indonesia sendiri ada beberapa institut seni dan budaya, dimana terdapat program studi yang berfokus pada musik.
“Kampus-kampus bisa membuka peluang bekerja sama dan berkolaborasi. Yang terpenting kerja sama dapat bermanfaat bagi keduanya, yakni bagi masyarakat dan kampus,” tegasnya.
Tim Stafsus bidang Ekraf Presiden pun menambahkan bahwa mereka ingin mencoba untuk melibatkan dari sejak awal bagaimana kampus-kampus juga dapat menggelorakan penguatan ekonomi kreatif sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam pertemuan ini Mendiktisaintek menekankan yang menjadi titik berat adalah bagaimana multiplier effect penelitian dari sebuah festival musik bisa berpengaruh terhadap ekonomi kreatif bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian penting untuk dilakukan lewat kerja sama dengan kampus atau perguruan tinggi, dengan harapan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, mahasiswa, dan Perguruan Tinggi.
Menteri Satryo juga berpesan, riset ekonomi kreatif juga bisa mengangkat kreatifitas di daerah sehingga program ini juga nantinya turut dijalankan di berbagai Universitas daerah.
Harapan bersama disampaikan kedua pihak dimana nantinya ekraf harus menjadi salah satu tulang punggung dari pembangunan ekonomi. Berangkat dari kampus, berangkat dari mahasiswa, dan berangkat dari penelitian.
Pewarta : Nicha R