spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kelapa dan Santan Langka di Sangatta, Pedagang Keluhkan Minimnya Pasokan

SANGATTA – Sejumlah pedagang dan pelaku usaha kuliner di Sangatta, Kutai Timur (Kutim), mengeluhkan kelangkaan kelapa dan santan di pasaran dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini menyebabkan harga bahan baku tersebut melonjak tajam, sehingga berdampak pada usaha mereka. Terlebih lagi, kelapa dan santan merupakan bahan masakan yang sangat dibutuhkan, terutama selama bulan Ramadan seperti saat ini.

Berdasarkan pantauan Media Kaltim, harga kelapa mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dari harga normal. Biasanya, satu butir kelapa dijual sekitar Rp7.000 hingga Rp10.000, namun kini harga kelapa bisa mencapai Rp15.000 hingga Rp20.000. Selain itu, harga santan kemasan juga turut mengalami kenaikan hingga 30 persen.

Salah seorang penjual santan peras murni, Yadi S, mengungkapkan tidak bisa berjualan santan beberapa hari terakhir karena tidak ada stok kelapa. Ia menjelaskan kelangkaan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari petani.

“Katanya, stok dari petani berkurang, biasanya dari Bengalon, Teluk Pandan tapi sekarang kebanyakan petani beralih ke kelapa sawit, selain itu pengiriman dari Sulawesi juga tidak ada karena barangnya sedikit dan harganya mahal,” ujarnya saat ditemui, Senin (10/3/2025).

Selain itu, Suryani (48), pemilik warung makan, juga mengaku kesulitan mendapatkan santan untuk masakannya.

“Biasanya saya beli kelapa untuk diparut dan diambil santannya. Sekarang harganya mahal, dan stoknya pun sedikit. Kalau begini terus, saya terpaksa mengurangi menu yang pakai santan,” katanya.

Santan kelapa salah satu bahan masakan yang dibutuhkan namun saat ini langka. (Ist)

Beberapa pedagang bahkan berseloroh bahwa kelangkaan ini membuat mereka tak bisa “bikin baju” dari kelapa, sebuah ungkapan yang biasa mereka gunakan untuk menggambarkan pasokan yang cukup.

“Biasanya kalau stok banyak, kita bisa tenang dagang. Sekarang, jangankan bikin baju, dapat barang aja susah,” kata Ira, seorang pedagang kelapa di Pasar Induk Sangatta.

Para pedagang berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan ini, baik dengan memperbaiki distribusi maupun membantu petani meningkatkan produksi kelapa. Jika tidak, mereka khawatir harga akan terus melambung dan berdampak pada sektor kuliner yang sangat bergantung pada kelapa dan santan sebagai bahan utama.

Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img