TENGGARONG – Progres pembangunan rumah sakit di Kecamatan Muara Badak, tepatnya di Desa Tanjung Limau, Kutai Kartanegara (Kukar), segera terealisasi. Bahkan proses lelangnya pun bakal dilaksanakan dan selesai pada bulan Mei 2023 ini. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono.
Rumah sakit plat merah tersebut akan dipercepat pembangunannya dan diharapkan selesai sebelum akhir tahun 2023. Pembangunan fisiknya menjadi prioritas utama, dan dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan beberapa infrastruktur penunjang lainnya agar rumah sakit bisa beroperasi secara optimal, termasuk SDM dan peralatannya.
“Terkait SDM, kita berencana memenuhinya tahun ini, tapi belum bisa terlaksana karena struktur RS-nya belum ada,” ujar Sunggono, Selasa (3/5/2023).
Sunggono menambahkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan direkrut tahun ini. Mereka akan ditempatkan di puskesmas sebagai perawat. Sedangkan untuk dokter spesialis akan ditugaskan di RSUD AM Parikesit Kukar. Ketika rumah sakit di Muara Badak sudah berdiri dan izin operasionalnya telah lengkap, maka mereka siap ditempatkan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Jika RSUD di Muara Badak sudah berdiri, siap beroperasi, perizinan sudah lengkap, kami baru akan menempatkannya,” lanjut Sunggono.
Sunggono menambahkan bahwa RSUD Kecamatan Muara Badak akan beroperasi optimal paling tidak di tahun 2024. Dengan spesifikasi rumah sakit tipe C, setidaknya membutuhkan sekitar 60 SDM, mulai dari perawat hingga dokter spesialis.
Diketahui, rumah sakit tersebut dibangun di atas lahan seluas 5 hektare (ha) dengan anggaran senilai Rp67,7 miliar. Pembangunannya dibagi dalam tiga tahap penganggaran. Tahap pertama sebesar Rp65 miliar, pada tahap kedua sebesar Rp1,5 miliar, dan tahap ketiga sebesar Rp1,2 miliar. (adv/afi)