Cancel culture telah menjadi fenomena yang tidak asing lagi di Korea Selatan.Tidak jarang saat artis yang terlibat dalam sebuah skandal ataupun masalah hukum meski baru sebuah isu maka akan langsung di cancel atau ditolak dan dihilangkan dari seluruh industri hiburan Korea Selatan (Korsel). Cancel culture juga tidak jarang membawa isu pada tahapan krisis.
Sebut saja kasus dari perusahaan HYBE eneterteiment, source music dan Kim Ga-ram mantan anggota Le Sserafim.Dalam buku manajemen isu dan krisis karangan Prayudi, SIP, MA, ph.D Argenti berpendapat bahwa perusahaan dan publik merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, publik memberi perusahaan suatu citra yang merupakan aset non-fisik perusahaan
Le Sserafim memiliki 6 member yakni Miyawaki Sakura yang merupakan mantan anggota HKT48, Kim Chae-won dan Huh Yu-jin yang merupakan alumni acara survival produce 48,dan ada 3 anggota dari trainee HYBE yakni Kazuha,Kim Ga-ram dan Hong eun-chae.
Namun, Debut Le Sserafim tidak berjalan begitu mulus. Salah satu anggota mereka yakni kim Ga-ram terlibat dalam isu perundungan yang dia lakukan sebelum debut bersama Le Sserafim. Banyak sekali netizen Korsel yang memberikan reaksi negatif akan hal ini dan melakukan cancel culture terhadap Ga-ram yang membuat citra dari perusahaan HYBE memburuk. Hal ini diperburuk dengan HYBE yang tidak melakukan apapun terkait kasus ini yang menimbulkan banyak isu baru yang membuat citra perusahaan HYBE memburuk dan Source Music berada pada ambang krisis perusahaan
Le Sserafim juga ikut terdampak dari kejadian ini hingga akhirnya setelah isu yang beredar semakin lebar dan sudah ada pada tahap krisis. HYBE dan source music memutuskan untuk mengeluarkan Kim Ga-ram dari Le Sserafim dan meminta maaf kepada publik Korea karena kurangnya ketelitian mereka saat mendebutkan trainee mereka. Saat ini HYBE berfokus untuk membangun citra mereka dengan mendebutkan girl group baru dengan nama newjeans dan source music berfokus membangkitkan Le Sserafim dengan citra baru dengan 5 anggota.
Kasus ini sangat sesuai dengan konsep yang disampaikan oleh Nova dalam buku “Crisis Public Relations” bahwa isu ini terjadi diluar kendali perusahaan yang memerlukan peran perusahaan dalam penanganan nya. Dalam kasus ini perusahaan melakukan pergerakan yang lambat untuk mengendalikan isu yang beredar hingga menyebabkan krisis yang membahayakan perusahaan. (*)
*) Penulis: Alya Hanifah Irwadi
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman