spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Paser Meningkat 

PASER – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser mencatat, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan setiap tahun cenderung mengalami peningkatan.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Paser, Amir Faisol menyebut, untuk di Kabupaten Paser mengalami peningkatan sebanyak 3 kasus pada 2023 dibanding tahun sebelumnya. “Tahun 2023 ada 25 kasus, sedangkan tahun sebelumnya ada 22 kasus,” katanya.

Ia menjelaskan dari 25 kasus tersebut 14 kasus di antaranya kasus kekerasan seksual yang menimpa pada anak. Untuk kasus kekerasan fisik ada tiga kasus dan kekerasan psikis delapan kasus. Sementara kasus terhadap perempuan dewasa sebanyak 10 kasus.

“14 kasus kekerasan seksual itu perlu digaris bawahi, yakni pengertian anak di sini di bawah usia 18 tahun. Jadi ini kasus yang menimpa pelajar SMP dan SMA,” tuturnya.

Amir mengaku prihatin atas kondisi ini. Ia mengajak semua pihak dapat berpartisipasi dalam menekan kasus kekerasan anak. “Tentu kami prihatin kepada orangtua. Semua kita punya peran mencegah agar kekerasan tidak terjadi,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pelanggan Diharap Hemat Air, Perumda Air Minum Tirta Kandilo Antisipasi Keterbatasan Air Baku

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser telah berupaya menekan kasus kekerasan dengan melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah melalui program Sekolah Ramah Anak dengan menyosialisasikan larangan bullying atau perundungan di lingkungan sekolah.

“Upaya ini juga dalam rangka mewujudkan Kabupaten Paser Layak Anak,” ucap Amir.

Pemda Paser juga katanya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di 24 desa. Satgas PATBM beranggotakan masyarakat desa yang bertugas melakukan penyuluhan dan mediasi.

Penyuluhan dan mediasi kasus itu dilaksanakan dtingkat desa sebelum dibawa ke tingkat kabupaten. Tahun 2024 ini jumlah Satgas PATBM akan ditambah. Ia turut mengimbau kepada semua pihak untuk turut serta dalam peristiwa seperti ini.

“Kami mengimbau orang tua, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, untuk sama-sama menyosialisasikan bahaya kekerasan. Mengingat saat ini derasnya kemajuan teknologi yang tak terbendung agar anak-anak kita terhindar dari perilaku kekerasan” pungkasnya.

Pewarta: Bhakti Sihombing
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img