Beranda BONTANG Kasus Flu Burung Melonjak, Pemerintah Imbau Masyarakat Proaktif

Kasus Flu Burung Melonjak, Pemerintah Imbau Masyarakat Proaktif

0
Penyemprotan disinfektan di kandang kawasan Bontang Baru.

BONTANG – Kasus flu burung di Kota Bontang semakin meningkat. Dari hasil pemeriksaan puskesmas hewan, Senin (16/11/2020) ditemukan sebanyak 230 unggas terjangkit flu jenis ini.

Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 Kota Bontang, Riyono mengatakan, ada 351 hewan yang dilaporkan terjangkit dimana 230 diantaranya positif flu burung. “Ada 9 lokasi penyebaran virus yang terdeteksi. Rata-rata berada di kawasan Bontang Baru. Diantaranya ada di Gang Gamelang, RT 15, RT 19, RT 22, Gang Angklung, dan Gang Gendang,” ungkapnya.

Pemerintah telah melakukan sterilisasi berupa penyemprotan disinfektan ke kandang milik warga dengan menggunakan APD lengkap. Riyono mengatakan, penyebab maraknya kasus flu burung, bisa disebabkan faktor kebersihan kandang dan lingkungan sekitar peliharaan hewan, hingga pengaruh cuaca. “Pancaroba jadi faktor menurunnya imunitas unggas, sehingga penularan virus terkesan masif, ” tambahnya.

Dikatakan pula, peternak ayam, rentan tertular. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya para peternak ayam untuk menggunakan masker dan rajin cuci tangan.

“Kami sudah bersurat ke kelurahan sebagai bentuk kewaspadaan untuk bisa disampaikan maupun disosialisasikan ke masyarakat,” tambahnya.

DKP3 memberikan tips untuk menjaga hewan unggas dan kandang terbebas dari virus flu burung sebagai berikut :
1. Selalu menjaga kebersihan tangan.
2. Menjaga kebersihan kandang jika memelihara unggas
3. Memastikan untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak dengan baik, dan tidak mengonsumsi unggas liar hasil buruan. Pasalnya, belum terjamin kesehatannya.
4.Sebaiknya membeli daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar tradisional yang kebersihannya terjaga dengan baik. Daging siap makan akan meminimalisir risiko terkena flu burung, karena tidak perlu repot-repot memotong, mencabuti bulu, atau membersihkan isi perut unggas.
5. Sebisa mungkin, menghindari lapak unggas hidup di pasar yang kurang menerapkan kebersihan dengan baik.
6. Menggunakan masker dan sarung tangan ketika berdekatan dengan unggas, termasuk tempat pemeliharaannya.
7. Sebaiknya jarak antara tempat pemeliharaan unggas dengan pemukiman, minimal 25 meter.
8. Mencuci tangga atau lebih baik mandi, setelah berdekatan atau memegang unggas.
9. Jangan menyentuh secara langsung unggas yang sudah mati, kotoran maupun jeroannya.
10. Jika membeli daging ayam, sebaiknya tanpa jeroan dan bagian sayap. Pada saat memasak daging ayam atau telurnya, hendaknya dipastikan panas api mencapai lebih dari 70 derajat celsius. (bgr)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version