BONTANG – Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) kembali menerima adanya laporan unggas yang terjangkit flu burung pada, Rabu ( 18/11/2020) kemarin.
Dalam laporan itu, ada penambahan 103 unggas yang mati. Jika diakumulasi unggas yang mati menjadi 333 ekor. “Kami dapat laporan baru, tapi mati mendadaknya seminggu lalu,” ungkap Kepala Seksi Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang, Riyono.
Dia menambahkan, unggas yang mati berada di Kelurahan Bontang Baru. Ada 12 lokasi yang telah didatangi oleh DKP3.
“DKP3 sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang milik warga yang hewan unggasnya terserang flu burung.
Kami meminta agar peternak atau pemilik hewan unggas lebih memperhatikan kebersihan kandang,” pinta Riyono.
Dikatakan, penyebab maraknya kasus flu burung di Kota Taman bisa karena faktor kebersihan kandang dan lingkungan sekitar tempat pemeliharaan unggas, bisa pula karena pengaruh cuaca.
“Pancaroba jadi faktor menurunnya imunitas unggas, sehingga penularan virus terkesan masif, ” tambahnya.
Diingatkan pula bahwa peternak ayam rentan tertular. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya para peternak ayam untuk selalu menggunakan masker dan rajin cuci tangan. (bgr)