BALIKPAPAN – Tingginya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan dalam beberapa waktu terakhir ini, menjadi perhatian DPRD Kota Balikpapan. Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Suriani meminta Pemkot lebih intensif mengedukasi gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) kepada masyarakat.
“PSN 3M merupakan langkah yang paling efektif untuk menurunkan potensi kasus DBD di Kota Balikpapan,” ujar Suryani, Jumat (7/10/2022).
Perlu diketahui, secara akumulatif terdapat 610 kasus dengan 2 kasus kematian DBD di Kota Balikpapan saat ini. Suriani mengakui tren ini tak lepas dari pengaruh iklim yang berpotensi tinggi dalam menumbuhkan sarang nyamuk.
“Kita perlu melakukan edukasi kepada masyarakat secara intens, jadi bukan hanya sekali, libatkan unsur yang ada dari pemerintah kota hingga tingkat RT,” jelasnya.
Suryani mengatakan, satu cara yang juga perlu ditingkatkan untuk pencegahan penularan serta pengendalian kasus DBD, yakni dengan menggalakkan kegiatan bersih-bersih atau Kerja Bakti Massal (KBM) di lingkungan tempat tinggal masyarakat.
“Perlu kita kerja sama, paling tidak semua masyarakat itu harus lebih peduli dengan lingkungannya, pola hidup bersih dan sehat ditingkatkan,” tambahnya.
Selain itu kepekaan kader kesehatan ditingkat RT menurutnya, juga perlu ditingkatkan. Sementara puskesmas di masing-masing wilayah agar tidak segan membagikan bubuk abate kepada warganya.
Suriani sangat tidak menyarankan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara fogging. Menurutnya, cara ini tidak efektif untuk mematikan jentik atau nyamuk.
“Sebetulnya yang bisa menyelesaikan masalah dilakukan melalui Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M dengan menguras, menutup dan mengubur supaya menghentikan siklus jentiknya. Jangan sampai menjadi larva,” tutupnya. (bom/adv)