TENGGARONG – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi yang terjadi di 20 provinsi di Indonesia, kecuali Kaltim, membawa berkah tersendiri bagi peternak di Kutai Kartanegara (Kukar). Peternak lokal di Kukar mengalami peningkatan permintaan hewan kurban.
Dari data Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, ada peningkatan ketersediaan hewan kurban di Kukar yang mencapai 33 persen dibanding tahun 2021. Ketersediaan hewan kurban tahun ini untuk jenis sapi ada sebanyak 3.600 ekor, sementara tahun 2021 hanya 2.400 ekor.
Untuk hewan kambing tahun ini ada sebanyak 922 ekor, sedangkan tahun 2021 hanya 614 ekor. Untuk kerbau tahun ini ada sebanyak 77 ekor, tahun 2021 hanya 51 ekor saja. Dimana rata-rata harga paling murah di setiap pedagang mencapai Rp 17,2 juta.
“Tahun ini merupakan berkah dari pedagang peternak Kukar, karena ada kenaikan harga sebesar 15-20 persen,” kata Kadistanak Kukar, Sutikno, Selasa (5/7/2022).
Diketahui, saat ini di Kukar ada sebanyak 34 penjual hewan kurban. Di antaranya 27 pedagang lokal asal Kukar dan 7 pedagang dari luar Kaltim yang membawa hewan kurban. Untuk hewan kurban dari luar, harus menjalani karantina selama 14 hari sebelum masuk Kukar, disertai surat keterangan kesehatan hewan yang bersangkutan. Terutama dari daerah yang tidak dijangkiti oleh wabah PMK.
“Untuk hewan kurban masih mendatangkan, kecuali bibit ditunda dulu sementara waktu,” tutup Sutikno. (afi)