BALIKPAPAN – Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Imam Sugianto membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di calon Ibukota Negara (IKN) Penajam Paser Utara (PPU). “Iya benar,” kata Imam dikonfirmasi Mediakaltim.com, Kamis (13/1) pagi ini.
Sayangnya, Kapolda, tidak menyebutkan siapa saja yang ditangkap KPK.”Kalau itu, silahkan tanya KPK,” kata Kapolda.
Informasi yang didapat sumber mediakaltim.com menyebutkan, OTT berlangsung pada Rabu (12/1/2021) malam hingga dini hari. Sumber dari KPK, menyebutkan Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) dan Plt Sekkab PPU Muliadi ikut dibawa KPK untuk diperiksa.
Selain Bupati dan Sekkab, penyuap Bupati juga digiring ke Kantor KPK Jakarta. KPK juga menyegel beberapa tempat di antaranya rumah dinas bupati dan ruang kerja Sekkab.
Sumber KPK menyebutkan, OTT dilakukan setelah KPK mendapat bukti kuat penerimaan uang suap terkait proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang PPU. Hanya saja, Plt juru bicara KPK Ali Fikri hingga Kamis pagi, belum merespons pertanyaan soal OTT di daerah calon ibu kota negara (IKN) ini.
Sesuai aturan yang berlaku, KPK memiliki waktu 24 jam untuk menentukan siapa yang layak ditetapkan sebagai tersangka.
dikabarkan kembali melakukan operasi tangkap tangan. Kali ini, OTT dikabarkan digelar di Penajam Paser Utara. “Sehabis Maghrib tadi,” kata sumber Tempo di KPK, Rabu (12/1//2022)
Belum diketahui detail perkara dan siapa saja yang ditangkap dalam operasi senyap ini.
Hingga berita ini diterbitkan, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron belum merespons pesan konfirmasi tentang OTT ini. Begitupun pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri belum merespons. Kabarnya, siang ini KPK akan merilis OTT di PPU ini. (mk)