spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kapal Dihantam Badai, Pemancing Bontang Ditemukan Tenggelam di Perairan Kutim

BONTANG – Tragedi di laut kembali terjadi. Sebuah kapal pemancing asal Bontang yang berisi tiga orang nelayan tenggelam dihantam badai di perairan Kutai Timur (Kutim), sekitar 20 mil dari Pelabuhan Tanjung Limau, Minggu (22/12/2024) pagi. Insiden ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia, satu selamat, dan satu lainnya masih hilang.

Ketiga pemancing, Kukuh, Nardi, dan Gaffar, berangkat dari Pelabuhan Tanjung Limau pada Sabtu (21/12/2024) pukul 15.00 WITA. Namun, perjalanan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika badai menghantam kapal pada pukul 22.30 WITA.

“Saat itu kami baru selesai istirahat. Tiba-tiba angin kencang dan gelombang tinggi datang. Kapal mulai miring dan akhirnya tenggelam,” ujar Kukuh, satu-satunya yang selamat, saat diwawancarai.

Kukuh sempat mengenakan jaket pelampung sebelum kapal karam. Ia mencoba menyelamatkan Nardi yang memeganginya. Namun, Nardi tidak kuat melawan dinginnya air laut dan akhirnya meninggal dunia.

“Tubuh Nardi melemah. Saya mencoba mempertahankannya, tapi dia tidak bertahan,” tambah Kukuh.

Sementara itu, Gaffar terpisah dari mereka saat kapal tenggelam. Hingga Minggu siang, keberadaannya belum ditemukan. Tim gabungan dari Polairud Polres Bontang dan nelayan setempat terus menyisir lokasi untuk mencari korban.

Kukuh ditemukan oleh nelayan setempat bersama jenazah Nardi. Keduanya dievakuasi ke Pelabuhan PPI Tanjung Limau dan langsung dibawa ke RSUD Taman Husada Bontang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Bontang, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, melalui AKP Khairul Umam, menyatakan bahwa pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan tersebut.

“Tim kami terus bekerja keras mencari korban yang hilang. Kami juga mengimbau masyarakat yang melihat tanda-tanda keberadaan korban untuk segera melapor,” ujar Khairul Umam.

Atas insiden ini, Kapolres mengingatkan para nelayan untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca sebelum melaut. “Keselamatan adalah yang utama. Selalu gunakan alat keselamatan seperti jaket pelampung dan pantau kondisi cuaca sebelum berangkat,” tutupnya.

Penulis: Dwi S
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti