spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kampus Merdeka, Impian Mahasiswa Indonesia

Kampus Merdeka adalah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi di Indonesia untuk mengasah kemampuan mereka sesuai bakat dan minat, dimana program ini membuat mahasiswa menjadi lebih memahami dunia kerja  dan sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan karier mereka di masa depan.

Ada beberapa program kegiatan dari Kampus Merdeka, yang pertama adalah Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yaitu program pertukaran mahasiswa ke luar negeri bagi mahasiswa S1 semester 4 ke atas. Dalam program ini mahasiswa akan tinggal di luar negeri dalam waktu 5 sampai 6 bulan atau setara dengan satu semester.

Kedua, Kampus Mengajar. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke sekolah-sekolah di Indonesia untuk mengajar dan membantu sekolah yang pada masa pandemi mengalami banyak perubahan, dan mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi dan ide-ide kreatif lainnya untuk sekolah tersebut.

Lalu yang ketiga adalah Merdeka Belajar. Program ini memungkinkan mahasiswa di Indonesia untuk mengikuti perkuliahan di kampus yang berbeda dengan kampusnya dan juga universitas yang berbeda dengan universitasnya. Program ini juga disebut sebagai pertukaran pelajar antar kampus atau antar universitas, dan program ini masih bersifat daring karena kendala Covid-19.

Program terakhir ialah Magang Merdeka. Dalam program ini mahasiswa diajak untuk berfikir kreatif dan langsung merasakan dunia pekerjaan di perusahaan-perusahaan terkenal di Indonesia seperti Telkomsel, Narasi TV, Shopee, Toko Pedia dan ratusan perusahaan lain yang memungkinkan mahasiswa memilih tempat sesuai dengan bakat dan minatnya.

Saya sangat mengapresiasi program Kampus Merdeka ini. Saat pertama kali mengetahui adanya program Kampus Merdeka saya pribadi segera mendaftarkan diri dalam program IISMA. Impian saya sebagai anak desa adalah berangkat keluar negeri dengan membawa nama Indonesia. Saya melewati tahapan seleksi yang menurut saya sangat rapi meskipun ini adalah program pertama yang dijalankan dan selama masa seleksi itu semua kegiatan dilakukan secara daring.

Saya sangat salut kepada seluruh panitia Kampus Merdeka karena selain menyeleksi peserta yang jumlahnya ribuan, mereka juga selalu memberikan informasi lewat Instagram dan Youtube mereka sehingga memungkinkan mahasiswa dan para pendaftar menerima informasi di media sosial mereka.

Meskipun saya gagal menjadi delegasi dari IISMA karena gugur saat seleksi wawancara, namun saya menjadikan kegagalan saya tahun ini sebagai motivasi untuk berkembang ke depannya. Saya melihat Menteri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yaitu Nadiem Makarim berbicara di Youtube dan memberikan semangat serta motivasi untuk para delegasi IISMA yang diberangkatkan bulan September 2021 lalu membuat saya semakin semangat dalam belajar, dan mendorong saya untuk lebih aktif dan giat dalam perkuliahan saya. Saya ingin suatu saat nanti juga diberikan wejangan langsung oleh Bapak Menteri dan mampu menjadi perwakilan negara untuk menerima pendidikan di luar negeri.

Saya sempat menangis dan merasa patah semangat karena saya tidak lulus dalam seleksi wawancara dan gagal menjadi delegasi untuk program IISMA. Namun ada begitu banyak motivasi yang saya terima baik dari teman saya, keluarga saya dan dosen saya. Pada saat itu saya sadar gagal hari ini bukan menjadi akhir bagi saya untuk mengejar impian saya. Saya harus lebih giat belajar, memperbaiki diri, lebih aktif di dunia perkuliahan karena saya percaya jika saya bersungguh-sungguh maka saya bisa mendapatkan hasil terbaik dari yang saya berikan.

Saya sangat senang dengan program Kampus Merdeka, saya harap tahun depan saya bisa menjadi delegasi dari Indonesia untuk IISMA dan satu hal yang terus memotivasi saya ialah kalimat “If not you, who? And if not now, when?” saya yakin dengan berani mencoba saya sudah selangkah lebih maju dan saya harap rekan mahasiswa saya juga melakukan hal yang sama. (*)

Oleh: Lidia Tiatra Awing

Mahasiswi Universitas Mulawarman Jurusan Ilmu Komunikasi

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti