BALIKPAPAN – Kasus positif COVID-19 di Balikpapan, Rabu (13/1/2021) kemarin, bertambah 121 orang. Penambahan kasus baru rata-rata mencapai ratusan perhari. Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sry Juliarty mengatakan, total kumulatif kasus COVID-19 di wilayahnya mencapai 7.248 kasus. “Ada 59 kasus bergejala atau suspek, 12 kasus OTG, 43 kasus perluasan tracing, dan 7 kasus dari rapid antigen yang ditindaklanjuti swab,” jelas Dio,-sapaan Andi Sri.
Kenaikan jumlah kasus turut mengakibatkan bed occupancy rate atau tingkat keterisian tempat tidur perawatan COVID-19 di rumah sakit rujukan kini sudah mencapai 397 pasien. Padahal, rumah sakit telah melakukan konversi ruangan dari kapasitas yang sebelumnya hanya 333 tempat tidur kini sudah mencapai 429 unit. Selain itu, penambahan kapasitas ruang ICU juga ditingkatkan menjadi 37 ruangan. “Kita tidak bisa tolak pasien, tetap harus ditolong dulu. Jadi sambil menunggu kamar ada yang kosong antre,” katanya.
Dio mengungkapkan, pihaknya tidak bisa langsung merujuk pasien ke rumah sakit lain. Mengingat, ada beberapa hal yang harus diikuti. “Sistem rujukan berjalan, apa di rumah sakit yang dituju bisa menerima, kita sampaikan data pasien dulu,” ungkapnya.
Dio memberi contoh, jika pasien yang akan dirujuk berjenis kelamin perempuan, sedangkan kamar yang tersedia di rumah sakit lain untuk kamar laki-laki, maka pasien juga tidak bisa mendapat rujukan. Hal ini yang dimaksud menyesuaikan situasi rumah sakit. “Kita perlu melihat kondisi pasien juga,” tambahnya.
Dikatakannya, penanganan pasien di ICU untuk kasus berat. Sementara di kamar isolasi untuk kasus sedang. Meski demikian, menurutnya sementara ini belum diperlukan rumah sakit darurat di Kota Balikpapan. “Kita masih berupaya menambah atau mengonversi kamar yang ada dari rumah sakit sebesar 30 persen,” terangnya.
[irp posts=”8805″ name=”Balikpapan dan Bontang Segera Terapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Saat Ini Seluruh Kabupaten Kota Zona Merah”]
Merespons angka penambahan kasus terinfeksi Covid-19 yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padilah Mante Runa meminta masyarakat Kaltim agar tidak khawatir berlebihan. Tetapi lebih meningkatkan kedisiplinan diri dalam memakai masker, rutin mencuci tangan dan menjaga jarak.
Per 13 Januari 2021, ucap dia, jumlah orang terpapar di provinsi menembus angka 507. “Provinsi lain ada yang mencapai 1.000 lebih kasus per hari. Namun kita tetap lebih waspada,” katanya dalam keterangan persnya kemarin.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyatakan, meski dirawat di lorong rumah sakit, penanganan yang diberikan sama seperti pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi. Dia menegaskan, pasien tersebut tidak telantar.
Persoalan lain di lapangan, sambung Rizal, selain menambah tempat tidur, rumah sakit juga harus menyediakan tenaga kesehatan khusus. Sehingga tidak serta-merta menambah kapasitas tempat tidur hingga 30 persen sesuai anjuran pemerintah. Dia menerangkan, beberapa rumah sakit sudah berupaya untuk menambah kapasitas tempat tidur penanganan pasien Covid-19. “Kita koordinasi dengan rumah sakit agar maksimal menambah fasilitas tempat tidur,” ucapnya. (red)
[irp posts=”8840″ name=”Kamis, Vaksin Perdana untuk 10 Orang, Hanya 2 Daerah yang Direkomendasikan Kemenkes”]