SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan investasi sebesar Rp76 triliun pada tahun 2024.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana, mengungkapkan target ini diyakini dapat tercapai melalui upaya peningkatan dan pembenahan di berbagai sektor. Maka diperlukan penanganan komprehensif dan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Selama 2024, realisasi investasi menunjukkan tren positif. Pada triwulan I, investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp11,92 triliun (peringkat 5), dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp4,80 triliun (peringkat 12), dengan total Rp16,73 triliun.
Triwulan II mencatatkan PMDN sebesar Rp12,47 triliun (peringkat 7) dan PMA Rp4,02 triliun (peringkat 12), total Rp16,50 triliun.
Pada triwulan III, PMDN naik menjadi Rp14,27 triliun (peringkat 4) dan PMA Rp8,33 triliun (peringkat 9), total Rp22,58 triliun. Hingga triwulan III, total akumulasi investasi mencapai Rp55,82 triliun.
Fahmi menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan memperkuat promosi investasi, menyederhanakan proses perizinan, dan memperbaiki infrastruktur.
Kolaborasi lintas sektor juga sangat penting dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Sejauh ini, sektor pertambangan batu bara tetap menjadi penopang utama investasi di Kaltim, disusul industri kimia yang mulai menunjukkan peningkatan signifikan, serta sektor kelapa sawit yang terus stabil.
Di tingkat internasional, Kaltim tengah menjajaki kerja sama dengan Provinsi Anhui, Tiongkok, khususnya di sektor industri kimia dan pertanian.
“Kami optimistis bahwa dengan meningkatnya investasi, akan ada peningkatan lapangan kerja dan penghasilan masyarakat yang berimbas positif pada perekonomian lokal,” pungkasnya.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R