Catatan Staf Humas Setkab PPU: Subur Priono
GAGASAN untuk menjadikan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai “Serambi Nusantara” Ibu Kota Nusantara (IKN) muncul dari Bupati PPU, H. Hamdam, sejak tahapan pembangunan pusat pemerintahan Republik Indonesia di kecamatan Sepaku, kabupaten PPU, mencuat ke publik beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, Pemkab PPU mulai merancang slogan kota atau city branding-nya dengan sebutan “Serambi Nusantara” yang menggandeng Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan. Gagasan serambi nusantara ini diharapkan mampu menjadi ciri khas tanah Benuo Taka nantinya. Didukung data-data yang valid, alasan-alasan yang esensial diharapkan mampu menjadikan gagasan ini memperoleh respons positif dari pemerintah otoritas IKN.
Konsepnya, dengan adanya serambi nusantara diharapkan kabupaten PPU dapat menjadi halaman depan dari IKN nusantara. Artinya, kabupaten PPU diharapkan mampu menjadi pusat perhatian atau pusat minat. Kemudian bagi daerah, segala proses pembangunan di IKN nusantara nantinya dapat mendukung kesuksesan pembangunan di kabupaten PPU. Dapat dikatakan juga bahwa serambi nusantara dirancang untuk city branding kota sebagai identitas yang dapat memasarkan segala aktivitas, kegiatan, sarana, serta budaya yang ada di kabupaten PPU.
Gagasan ini juga selalu disampaikan oleh Bupati PPU dalam setiap kesempatan. Harapannya seluruh masyarakat kabupaten PPU dapat menyatukan persepsi dan memberikan dukungannya demi terwujudnya kabupaten PPU sebagai serambi nusantara IKN.
“Ya, kita tidak mau PPU hanya menjadi penyangga, mitra, tetangga, atau apalah namanya. Tetapi yang kita harapkan kabupaten PPU ini bisa menjadi serambinya IKN Nusantara,” kata Hamdam dalam setiap kesempatan.
Dia mengatakan bahwa dicanangkannya serambi nusantara salah satunya juga bertujuan untuk memberikan tekanan kepada semua yang terlibat dalam proses pembangunan IKN. Karena menurutnya lucu jika nantinya IKN berdiri dengan segala macam kecanggihan teknologi di dalamnya, tetapi PPU tetap dengan keterbatasannya.
Demi terwujudnya gagasan ini, Bupati PPU juga tidak tinggal diam. Berbagai perjuangan untuk meyakinkan Otorita IKN terus dilakukan. Infrastruktur pembangunan penunjang juga terus ditingkatkan.
Pria yang dikenal murah senyum ini mengatakan bahwa menjadi beranda IKN Nusantara, warga PPU tentu punya harapan tinggi. Namun, menyiapkan PPU sebagai beranda IKN bukanlah hal yang mudah, ini menjadi tugas berat bagi Bupati PPU. Apalagi persoalan utama yang dihadapi PPU saat ini adalah salah satunya terkait Sumber Daya Manusia (SDM). Karena tidak mungkin PPU menjadi serambinya IKN jika SDM-nya tidak dipersiapkan dengan baik.
Namun demikian, untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat PPU, pemda kini terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya, PPU telah menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas ternama di Indonesia yang siap membangun kampusnya di PPU. Sehingga masyarakat nantinya tidak harus jauh-jauh menyekolahkan putra-putrinya keluar daerah. Begitu juga dengan langkah-langkah strategis lainnya seperti penyediaan Badan Latihan Kerja (BLK) bagi masyarakat. Begitu juga pada sektor lainnya, kini terus ditingkatkan di PPU.
Jika dikaji lebih jauh, gagasan untuk menjadikan kabupaten PPU sebagai serambi nusantara rasanya tidaklah berlebihan. Kabupaten PPU merupakan salah satu wilayah inti yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai lokasi IKN baru. Dengan kehadiran IKN di PPU, kecamatan Sepaku dari empat kecamatan yang ada di kabupaten ini hampir sepenuhnya masuk ke wilayah IKN.
Gagasan serambi nusantara ini juga nampaknya tidak hanya menjadi isapan jempol belaka. Karena salah satunya telah mendapat respons positif dari pihak Otorita IKN belum lama ini. Hal itu bahkan disampaikan langsung oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, ketika dirinya menghadiri kegiatan halal bihalal di kediaman bupati PPU.
Menurut Bambang Susantono, pada dasarnya wilayah sekitar IKN khususnya kabupaten PPU bisa menjadi serambinya nusantara. Karena menurutnya, otorita IKN memang ingin maju bersama untuk menjadi generator pembangunan ekonomi Indonesia di tahun 2045. Hal itu tentunya akan dicapai bila otorita maupun daerah khususnya sekitar wilayah IKN saling mendukung dan mengisi.
“Namanya serambi. Ada serambi Mekah dan lainnya. Kalau PPU namanya serambi nusantara, ini luar biasa sekali dan kami mengapresiasi itu,” kata Bambang Susantono saat itu. (*)