BALIKPAPAN – “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah ayahanda kami tercinta tersayang H. Imdaad Hamid, SE bin Kadir Hamid pukul 00.30 WIB di Jakarta. Kami sekeluarga memohon ampun dan maaf jika ada kesalahan ayahanda kami semasa hidupnya. Info dari Abang Dimyatie Reza, Insya Allah jenazah Abah Imdaad Hamid akan diterbangkan ke Balikpapan hari ini”.
Kabar duka meninggalnya Wali Kota Balikpapan yang menjabat selama dua periode yaitu 2001 – 2006 dan periode 2006 – 2011 tersebut diposting oleh Teguh Suwito, salah satu anggota Whatsapp Group (WAG) Wartawan Legend, Rabu (3/8) dinihari pukul 01.37 Wita.
“Kita semua berduka. Kita doakan beliau husnul khotimah,” timpal Rizal Effendi, mantan Wali Kota Balikpapan, yang juga menjadi anggota grup ini. “Semoga beliau diampuni seluruh dosanya; dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” tambah Bambang Janu, mantan Pemimpin Redaksi Kaltim Post.
Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir ini, Imdaad Hamid harus berjuang dari sakitnya. Imdaad Hamid mengalami gangguan sistem saraf, atau neurologi sejak tahun 2016.
Hal inilah membuat Imdaad Hamid mengalami batuk, gangguan sulit menelan dan sulit buang air besar. Di usia Imdaad yang telah memasuki 77 tahun, kondisi kesehatannya juga mudah sekali drop. Sehingga ia harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
SOSOK YANG TEGAS DAN SEDERHANA
Imdaad Hamid memiliki nama dan gelar lengkap Imdaad Hamid, S.E. Ia lahir di Tenggarong Kaltim pada 5 Juli tahun 1944 yang berarti sekarang berusia 77 tahun. Imdaad Hamid adalah Wali Kota Balikpapan yang menjabat selama dua periode yaitu pada periode 2001 – 2006 dan periode 2006 – 2011.
Imdaad Hamid memulai kariernya dari staf pengajar pada Universitas Mulawarman dari tahun 1967 selama 3 tahun dan kemudian ditempatkan di Bagian Tata Usaha Perhutada Kantor Gubernur Kaltim. Ia pun pindah tugas pada tahun 1971 menjadi Kepala Biro Sekretariat.
31 Januari 1986, Imdaad diangkat sebagai Kepala Biro Humas Provinsi Kaltim sampai dengan 1991. Setelah itu, Imdaad dipercaya menjadi Sekretaris Daerah Kotamadya Balikpapan selama kurang lebih 7 tahun.
29 September 1998 ia menjadi Asisten IV Kantor Gubernur Kaltim selama 3 tahun dan akhirnya terpilih menjadi Wali Kota Balikpapan pada tahun 2001 selama 2 periode. Sebelum menjabat sebagai wali kota, ia pernah menjadi Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Balikpapan dan Sekretaris Kota Balikpapan selama 10 tahun.
Pada pemilihan umum Gubernur Kaltim yang diselenggarakan tahun 2013, Imdaad Hamid maju sebagai calon Gubernur dan didampingi oleh calon Wakil Gubernur Ipong Muchlissoni.
Imdaad Hamid menikah di Tenggarong dengan Aji Syarifah Fauzan Azimah Hanum dan dari pernikahan tersebut dikaruniai 4 orang anak yang di antaranya 1 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Biodata singkat mengenai anaknya :
- Muhammad Dimyathie Riza (Lahir 25 September 1974)
- Mirza Imada Zulfhieqar (Lahir 9 April 1977)
- Nurfhareza Mu’thia Felayathie (Lahir 10 Desember 1989)
- Qamara Fathasya Naazila (Lahir 2 Maret 1999)
Imdaad Hamid adalah orang yang cukup aktif mengikuti berbagai pelatihan. Beberapa pelatihan yang pernah ia ikuti :
- Eco Planning di Denpasar (1971)
- Regional Project Planning di Inggris di Denpasar (1982)
- Human Recource Setlement di Bangkok (1986)
- Sespanas di Jakarta (1993-1994)
Imdaad Hamid adalah Wali kota Balikpapan yang memiliki banyak pencapaian dalam hal pelestarian lingkungan hidup di Kota Balikpapan. Ia membuat Perda No 11 tahun 2004 tentang pengelolaan Hutan Lindung Sungai Wain dan keputusan Wali Kota Balikpapan No 14 Tahun 2004 tentang pembentukan Badan Pengelola Hutan Lindung sungai Wain.
Kebijakan tersebut penting karena Hutan Lindung Sungai Wain merupakan penghidupan utama lingkungan, penyedia sumber air Kota Balikpapan, dan penunjang beberapa industri dan perusahaan yang ada di Balikpapan.
Satu tahun setelahnya, Pemerintah Kota Balikapapan membangun Kebun Raya Balikpapan di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain sebagai hutan penelitian, ekowisata/ekoturisme, pendidikan, dan konservasi seluas hampir mencapai 30 hektare. (berbagai sumber/mk)