TARAKAN – Wali Kota Tarakan dua periode tahun 1999 – 2009. Jusuf bin Serang Kasim (77) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kalimantan Utara sekitar pukul 11.50 WITA. Sebelumnya, Jusuf SK masuk ke ruang perawatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Jumat (12/11/2021) pada pukul 09.00 Wita.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Tarakan, Franky Sientoro mengatakan, Jusuf SK belum dirawat secara resmi karena masih berada di IGD. Tenaga kesehatan masih mempersiapkan perawatan untuk masuk ruangan, namun kondisi kesehatan yang bersangkutan langsung turun.
“Kondisinya memang sudah berat ya, sudah mulai sesak nafas. Lalu kami siapkan infus, swab PCR. Tiba-tiba sesak lalu kami lakukan tindakan. Kesimpulan dokter yang merawat kebetulan ahli paru yaitu dokter Bila, bahwa beliau meninggal pada pukul 11.50 Wita dengan diagnosa kematian kecurigaan infeksi paru-paru,” terangnya kepada wartawan, Jumat (12/11/2021).
Franky menjelaskan, bahwa kondisi fisik Jusuf SK saat dibawa ke IGD sudah lemah. Bahkan fungsi jantung hanya sekitar 37 persen. Padahal orang butuh untuk hidup normal minimal 70 persen. “Kalau 37 persen agak berat, sehingga begitu masuk IGD kondisinya terus menurun,” ucapnya.
Meskipun sudah dilakukan berbagai upaya dalam keadaan darurat, namun nyawa pria kelahiran 2 Februari 1944 ini tidak dapat diselamatkan. Selain paru-paru, dokter juga mendeteksi adanya penyakit jantung.
“Dugaan kami ada proses infeksi yang meracuni tubuh, sehingga tekanan darah turun, fungsi keseluruhan turun. Ini kematian wajar, kita pertimbangkan Covid-19 sehingga swab dilakukan, sambil menunggu hasil kondisi kesehatan turun hingga akhirnya meninggal dunia,” bebernya.
Putri Jusuf SK, Ari Yusnita mengatakan, bahwa dua hari lalu kondisi kesehatan sang ayahanda mulai terlihat menurun. Oleh karena itu, dilakukan pemasangan infus dan merangsur membaik. “Dua hari lalu bapak lemas, tetapi biasanya natriumnya turun, jadi saya takut di rumah sakit masalah Covid-19 ini. Makanya minta dirawat di rumah dan pasang infus kemarin,” ujarnya.
Setelah dipasang infus kondisinya membaik. Kata Ari, Jusuf SK sudah bisa makan pagi. “Malamnya saya melihat bapak masih bagus, masih makan,” ungkapnya, singkat.
SOSOK DISIPLIN DAN BERJIWA SOSIAL
Jenazah Jusuf SK langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Mulawarman, Tarakan. Mereka yang melayat di rumah duka diantaranya Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, Wali Kota Tarakan, Khairul dan tokoh masyarakat serta tokoh agama.
Bahkan Gubernur Zainal ikut mengangkat jenazah saat ke mobil untuk disholatkan di Mesjid Jusuf SK. Almarhum Jusuf meninggalkan seorang istri bernama Hj. Elisabeth Venny dan tiga orang anak. Sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dwikora, jenazah disholatkan di Mesjid Jusuf SK di Juata, Tarakan.
Wali Kota Tarakan, Khairul terlihat raut wajah kesedihannya saat di rumah duka mengatakan, saat menjabat almarhum Jusuf SK Wali Kota Tarakan dua periode, Khairul menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan.
“Saya kenal beliau waktu jadi Direktur RSUD Tarakan, saya staf tahun 1993. Kemudian beliau pindah ke RSU AWS Syahrani. Kembali ke Tarakan jadi Wali Kota dan sering panggil saya waktu jadi kepala seksi. Kedekatannya seperti orang tua,” kata Khairul sambil menahan suara kesedihannya.
Dia mengungkapkan bahwa sama almarhum Jusuf SK banyak belajar terutama masalah kedisiplinan. Dimana almarhum sangat disiplin, tapi rendah hati dan komunikasinya bagus.
Almarhum Jusuf SK merupakan Wali Kota Tarakan pertama, sebelumnya Tarakan merupakan kota administratif saat masih gabung dengan Provinsi Kalimantan Timur.
Sementara Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang mengatakan, semasa hidupnya, almarhum banyak berbuat hal baik untuk masyarakat Kaltara dan Tarakan khususnya, selain itu juga membangun jiwa sosial.
“Kita kehilangan tokoh besar di Kalimantan. Kita kehilangan seorang akademisi. Kita doakan beliau dalam perjalanan menghadap sang ilahi, semoga dilancarkan. Amal ibadah selama hidup diterima, diampuni semua dosanya dan keluarga yang ditinggal diberi kekuatan. Atas nama keluarga dan pemerintah kami menyerahkan sepenuhnya jenazah almarhum dr. Jusuf SK untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Tarakan,” ucapnya. (net/red)