spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Junaidi Siapkan Rumah Dinas DPRD Kukar sebagai Pusat Diskusi

TENGGARONG – Memastikan aspirasi masyarakat terserap luas, Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Junaidi, memiliki rencana strategis untuk melakukan renovasi rumah dinas. Nantinya akan difungsikan sebagai pusat berkumpul dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Rencana ini akan dilakukannya pada tahun 2025 mendatang.

Rumah dinas itu nantinya bertujuan untuk dijadikan basecamp bagi berbagai kalangan. Mulai dari wartawan, mahasiswa, LSM, aktivis, serta masyarakat umum yang ingin menyuarakan kebutuhan daerah dan membahas pembangunan.

“Seringkali, ada kesan segan atau formalitas yang tinggi ketika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi di kantor DPRD. Oleh karena itu, rumah dinas ini kami desain untuk menjadi tempat yang lebih santai dan mudah diakses bagi siapa saja yang ingin berbagi pemikiran,” ujar Junaidi, Rabu (6/11/2024).

Konsep renovasi rumah dinas ini menekankan desain minimalis di halaman depan. Area tersebut dirancang sebagai tempat nongkrong yang nyaman, dilengkapi dengan panggung kecil sebagai pusat kegiatan. Panggung ini diharapkan dapat menjadi ruang yang menarik untuk mengadakan diskusi terbuka, presentasi, dan acara lainnya yang memajukan pemikiran kritis serta mendukung pembangunan daerah.

“Kami ingin menciptakan suasana di mana masyarakat bisa duduk bersama, berdiskusi, dan menyampaikan ide-ide mereka tanpa hambatan. Tempat ini nantinya akan menjadi pusat inspirasi dan interaksi positif yang mendorong kemajuan daerah,” tambah Junaidi.

Dengan konsep yang ramah dan nyaman, rumah dinas ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan yang mendorong dialog terbuka antara masyarakat dan pemerintah. Selain itu, kehadiran berbagai elemen seperti mahasiswa, wartawan, dan aktivis diharapkan dapat memperkaya diskusi dan menambah bobot aspirasi yang disampaikan.

Langkah ini menegaskan komitmen Ketua DPRD Kukar untuk memperkuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Renovasi ini bukan hanya soal perbaikan fisik, melainkan upaya untuk menciptakan ruang di mana gagasan dan aspirasi masyarakat dapat dihimpun dan ditindaklanjuti untuk pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (Adv)

Penulis : Muhammad Rafi’i

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti