spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jokowi dan 3 Menteri Beri Sinyal, Siap-siap Minggu Depan Harga Pertalite Naik

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri membeberkan sinyal kenaikan harga BBM subsidi. Jokowi sempat menyinggung kenaikan harga BBM saat menyampaikan besarnya subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk menahan agar inflasi Indonesia tidak tinggi. “Itu harga yang disubsidi oleh pemerintah yang besarnya, itung-itungan kita di tahun ini subsidinya Rp 502 triliun,” kata Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Sebab, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak mampu terus menerus menahan subsidi yang terlalu besar. Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa pemberian subsidi untuk BBM akan kembali dihitung oleh Menteri Keuangan.

Selain Presiden Jokowi yang menyinggung soal pemberian subsidi BBM, sejumlah menteri juga sempat menyampaikan potensi kenaikan harga BBM subsidi.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pernah mengatakan adanya potensi harga BBM subsidi naik. Meskipun demikian, ia tidak menyampaikannya secara gamblang mengenai kapan kenaikan harga BBM subsidi itu akan terjadi.

“Rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap, kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi,” ungkap Bahlil.

BACA JUGA :  Gaya Baru Festival Makanan Bakal Disajikan di Samarinda Food Week

Sebelumnya, ia mengatakan bahwa beban subsidi diproyeksikan membengkak hingga Rp 600 triliun pada akhir 2022 lantaran lonjakan harga energi global.

Hal senada pernah disampaikan Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).  Arifin Tasrif menanggapi isu kenaikan harga BBM subsidi, Pertalite. Saat itu, dia mengatakan bahwa rencana kenaikan harga Pertalite masih dalam pembahasan pemerintah.

Pihaknya mengaku masih berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Lagi dibahas (kenaikan harga Pertalite), masih dikoordinasikan di Pak Airlangga (Menko Perekonomian),” ungkapnya, dilansir dari Antara.

Rencana kenaikan BBM ini juga disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menegatakan bahwa Presiden Jokowi kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar pada pekan depan.

Menurut Luhut, sinyal kenaikan BBM itu telah diberikan oleh Presiden Jokowi, lantaran beban APBN menanggung subsidi sangat besar. “Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian karena kita harga BBM termurah di kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita,” kata Luhut.

BACA JUGA :  PRT Indonesia di Malaysia Disiksa, Tak Digaji Enam Bulan

Kebijakan kenaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengurangi beban APBN. Terkait sinyal kenaikan harga BBM subsidi Pertalite itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menyiapkan bantuan sosial yang akan disalurkan oleh Menteri Sosial. Adapun skema penyaluran bansos masih sama seperti di masa pandemi Covid-19.

Terkait sinyal kenaikan harga BBM subsidi pertalite yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dan tiga menteri lainnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah. “Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah, karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator,” ungkapnya dikutip Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).

Pertamina akan melaksanakan kebijakan yang menjadi arahan perusahaan dalam mendistribusikan BBM kepada masyarakat. Saat ini harga BBM subsidi Pertalite belum mengalami kenaikan, yakni masih Rp 7.650 per liter di seluruh SPBU di Indonesia. (mk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img