Beranda PASER Jembatan Gantung Rampung, Desa Tanah Periuk dan Desa Sungai Tuak Kini Terhubung

Jembatan Gantung Rampung, Desa Tanah Periuk dan Desa Sungai Tuak Kini Terhubung

0
Jembatan Gantung Sungai Tuak, Tanah Grogot.

PASER – Desa Periuk dan Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, Paser dulunya harus terpisah oleh Sungai Kandilo. Warga yang ingin melintas harus menggunakan rakit.

Namun kini, kedua desa telah terhubung pasca jembatan gantung dengan bentang jembatan 96 meter dibangun.  Camat Tanah Grogot Abdul Rasyid menerangkan, kedua desa memiliki potensi yang besar khususnya bidang pertanian. Sehingga butuh akses yang menghubungkan kedua desa untuk akselerasi pembangunan dan roda ekonomi warga.

“Terima kasih aspirasi Pak Irwan (Anggota DPR RI) dan Balai Besar Jalan dan Jembatan, mudahan bisa dimanfaatkan sebaik-sebaiknya karena banyak potensi dari kedua desa. Masih banyak akses yang perlu kita penuhi di Tanah Grogot, butuh sinergitas dan kolaborasi dari semua pihak,” jelasnya dalam Peresmian Jembatan Gantung Sungai Tuak, Jumat (3/3/2023).

Anggota Komisi V DPR RI, Irwan, mengatakan dibangunnya jembatan gantung ini merupakan bukti sinergitas antara DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah.

Memang ujarnya, jembatan ini sangat di butuhkan untuk menghubungkan kedua desa.  Kedua desa yang dipisahkan oleh sungai harus menggunakan rakit untuk beraktivitas dan membahayakan warga.

“Aktivitas bidan, anak-anak, petani terbatas dan membahayakan, belum standar. Ini (jembatan) solusi menghubungkan kedua desa. InshaAllah mengakselerasi percepatan pembangunan dan ekonomi,” jelasnya.

Ia menegaskan, tak hanya jembatan gantung yang akan diberikan kepada Kecamatan Tanah Grogot, Paser. Akan ada sejumlah Program untuk peningkatan infratruktur di daerah tersebut.

“Tentu bukan hanya jembatan gantung ini yang kami berikan. Kami juga tiap tahunnya ada program irigasi untuk petani di kedua desa. Ada 30 Rumah Layak Huni di Tanah Periuk. Kemudian ada Sanitasi desa dan perbaikan jalan usaha tani,” terangnya.

Sementara PPK BBPJN Riado Sinaga menerangkan, jembatan gantung dengan panjang 96 meter tersebut menelan anggaran Rp4,2 miliar dengan waktu pengerjaan enam bulan. Ia menegaskan peruntukan jembatan ini hanya untuk roda dua, adapun bisa digunakan untuk roda empat bila dalam keadaan darurat.

“Siang malam bekerja membawa batu pakai perahu, berkat kerjasama dengan warga kita bisa selesai tepat waktu. Sebelumnya warga pakai rakit, kalau jalur darat mutar dengan waktu sejam. Semoga bermanfaat bagi warga kedua desa,” pungkasnya. (eky)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version